Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Perkirakan Nilai Investasi Kendaraan Listrik di RI Bisa Capai Rp 493,5 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah gencar memacu peningkatan kendaraan listrik di Indonesia dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pemerintah juga terus melobi investor asing untuk menanam modal serta membangun pabrik kendaraan listrik di Tanah Air.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, diperkirakan nilai investasi yang akan masuk ke Indonesia untuk kendaraan listrik bisa mencapai 35 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 493,5 triliun.

"Ini adalah langkah awal untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. Menurut hitungan kami, dengan semua sistem yang kita bangun itu akan berjumlah kira-kira 35 miliar dollar AS untuk komitmen investasi yang juga sudah didapatkan Indonesia untuk pengembangan industri baterai lithium dan kendaraan listrik dalam waktu 5-10 tahun ke depan," ujar Luhut secara virtual, Senin (25/10/2021).

Dengan tingginya nilai investasi tersebut, akan menempatkan Indonesia dalam posisi kunci mata rantai suplai kendaraan listrik secara global.

Luhut menambahkan, melalui berbagai regulasi, pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan untuk terus mendukung investasi yang lebih besar masuk dalam industri otomotif.

Dimulai dari penyusunan peta jalan pengembangan kendaran listrik, penghitungan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN yang memberikan kesempatan bagi investor untuk mengembangkan rantai suplai dalam negeri serta pemberian insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar nol persen untuk baterai kendaraan listrik.

Kepada Chairman Hyundai Motor Group Chung Eui Sun yang hadir langsung dalam pameran The Future Electric Vehicle Ecosystem for Indonesia, Luhut menyebut Indonesia sangat serius untuk mengembangkan kendaraan listrik.

"Jadi chairman, Indonesia sangat kooperatif dalam konteks ini. Mungkin tidak ada negara di dunia yang begitu agresif seperti Indonesia karena itu kami paham bahwa kami akan bisa menjadi pemain global. Langkah berikutnya yang akan didorong oeleh pemerintah adalah pembangunan jaringan charging station dan batery swap," ucap dia.

Ia juga meminta kepada BUMN, seperti PLN dan Pertamina dan juga sektor swasta diharapkan dapat turut andil dalam pengembangan kendaraan berbasis listrik.

Ada wacana pada November 2021, akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan daur ulang baterai lithium yang digunakan sebagai bahan baku kendaraan listrik.

"Salah satu rantai suplai yang penting juga dibangun di Indonesia, yakni recycling lithium baterai yang diharapkan dapat groundbreaking pada bulan depan di Morowali. Industri ini sangat penting, karena mampu mengekstrasi 99 persen logam yang ada dalam baterai bekas sehingga kita bangun ekosistem yang bagus sehingga tidak ada limbah nanti yang terbuang," kata Luhut.

https://money.kompas.com/read/2021/10/25/155052426/luhut-perkirakan-nilai-investasi-kendaraan-listrik-di-ri-bisa-capai-rp-4935

Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke