Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IPO Mitratel Lebih Besar dari Bukalapak, BEI Yakin Investor Masih Bisa Serap

Seperti halnya PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel yang tengah melakukan Penawaran Umum saham dan telah memasuki tahap book building, dengan menawarkan sebanyak 25,5 miliar saham pada rentang harga Rp 775 sampai dengan Rp 975.

Berdasarkan jumlah saham dan harga saham Mitratel tersebut, maka perkiraan dana yang akan diperoleh Mitratel berkisar Rp 19,79 triliun hingga Rp 24,9 triliun. Sebelumnya, PT Bukalapak Tbk (BUKA) menempati nilai fund raising tertinggi tahun ini sebesar Rp21,90 triliun.

“Tahun ini, nilai fund raising saham yang terbesar adalah penerbitan saham BUKA dengan nilai fund raising Rp 21,90 triliun. Dengan mempertimbangkan angka-angka tersebut, dan apabila proses Penawaran Umum saham Mitratel berjalan sesuai rencana perusahaan, maka nilai fund raising Mitratel berpotensi melebihi Bukalapak,” kata Nyoman kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).

Perolehan pendanaan yang tak kalah besar melalui right issue juga dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp 95,9 triliun. Dengan besarnya pendanaan yang dihimpun sepanjang tahun 2021 ini, lantas apakah pasar masih mampu merespon berbagai aktivitas di pasar modal ?

Menurut Nyoman, pertumbuhan jumlah investor maupun IHSG mengalami pertumbuhan yang relatif baik dibandingkan tahun lalu. Di sisi lain, stabilitas ekonomi tetap terjaga, pemulihan ekonomi yang terus berlanjut baik global maupun domestik, serta dukungan regulator-regulator terkait, menimbulkan kepercayaan dan optimisme bagi para pelaku pasar modal.

“Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan penting bagi pasar dalam merespon seluruh aktifitas yang ada di pasar modal termasuk fund raising,” kata Nyoman.

Mitratel merupakan salah satu anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Dengan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, Mitratel termasuk dalam kategori perusahaan dengan aset skala besar.

Nyoman mengatakan, pihaknya menyambut baik setiap pihak yang akan melakukan fund raising di pasar modal, dan untuk melakukan fund raising tentunya diserahkan kepada masing-masing perusahaan.

Dia juga menambahkan, pihaknya berkomitmen menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai house of growth bagi seluruh karakteristik perusahaan-perusahaan potensial di Indonesia dengan menjadi Bursa yang adaptif dan kompetitif.

Bursa juga telah melakukan terobosan untuk mengakselerasi peningkatan jumlah Perusahaan Tercatat, mulai dari penyediaan infrastruktur peraturan, pengembangan fitur-fitur tambahan notasi khusus maupun klasifikasi Perusahaan Tercatat.

“Kondisi ini tentunya diharapkan juga dapat menarik potensi masuknya pendanaan dari investor global. Selain itu juga diharapkan dapat memberi nilai strategis bagi perusahaan yang akan melakukan fund raising di pasar modal Indonesia,” ujar dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/10/26/174932926/ipo-mitratel-lebih-besar-dari-bukalapak-bei-yakin-investor-masih-bisa-serap

Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke