Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi Dipatok Tumbuh 4 Persen, Sri Mulyani: Proyeksi IMF dan OECD Terlalu Rendah

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi ekonomi Indonesia sepanjang 2021 mencapai 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Bendahara negara ini mengatakan, proyeksi itu meningkat dibandingkan sebelumnya. Proyeksi pun lebih tinggi dibanding prediksi lembaga internasional seperti OECD dan IMF yang masing-masing 3,7 persen dan 3,2 persen.

"Prediksi dan proyeksi IMF dan OECD yaitu 3,2 persen dan 3,7 persen tahun ini menurut kita terlalu rendah," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat KSSK, Rabu (27/10/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank dunia ini menjelaskan, perubahan proyeksi menjadi lebih optimistis lantaran Indonesia termasuk negara yang cepat menangani penyebaran varian Delta Covid-19 sejak akhir Juni 2021.

Sepanjang kuartal III 2021, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen dan kuartal IV 2021 mencapai 5,4 persen.

"Walaupun kita dihantam varian Delta dan ternyata dengan langkah pemerintah bisa mengendalikan secara cukup cepat dan efektif menyebabkan outlook untuk pertumbuhan ekonomi kuartal III menjadi lebih baik di 4,5 persen," tutur Sri Mulyani.

Dia berharap, pemulihan ekonomi dan turunnya kasus aktif berlanjut hingga akhir tahun dan awal tahun depan.

Sri Mulyani menyebut, pengendalian pandemi Covid-19 menjadi kunci penting untuk menormalisasi kegiatan ekonomi.

Di sisi lain, pemerintah terus mengakselerasi vaksinasi Covid-19.

"Proyeksi ini selalu berbasis kepada apakah suatu negara mampu mengendalikan Covid-19 terutama Delta. Vaksinasi dan prokes akan menjadi kunci untuk normalisasi kegiatan ekonomi, dan tentu APBN akan terus mendorong dan mendukung mulai dari agregat demand, konsumsi, maupun investasi," pungkas Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2021/10/27/140508626/ekonomi-dipatok-tumbuh-4-persen-sri-mulyani-proyeksi-imf-dan-oecd-terlalu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke