Laba Bersih BTPN Syariah Melesat 116 Persen Jadi Rp 1,1 Triliun

Hal itu terefleksikan dari laba bersih BTPN Syariah yang tumbuh 116 persen secara tahunan (year on year/yoy), dari Rp 506 miliar pada akhir September 2020, menjadi Rp 1,1 triliun sampai dengan akhir September tahun ini.

Pertumbuhan tersebut selaras dengan meningkatnya realisasi penyaluran pembiayaan bank dengan kode emiten BTPS itu.

Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan, pada kuartal III-2021, perusahaan mampu menyalurkan pembiayaan Rp 10,2 triliun, tumbuh 12 persen secara yoy, dibanding Rp 9,1 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan yang positif ini juga tetap mengedepankan kualitas pembiayaan yang terjaga dengan NPF (Non Performing Financing) di posisi 2,4 persen,” kata dia, dalam keterangannya, Kamis (28/10/2021).

Dari sisi pendanaan, BTPN Syariah mencatatkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di posisi 55 persen, dengan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 15 persen secara yoy menjadi Rp 10,2 triliun.

Sementara itu, total aset BTPS tumbuh 15 persen secara yoy menjadi Rp 17,8 triliun dari Rp 15,5 triliun.

Fachmy menjelaskan, pertumbuhan-pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari upaya pendampingan yang dilakukan perusahaan kepada nasabah.

Pada saat bersamaan, BTPS terus melaksanakan pengembangan teknologi informasi untuk memfasilitasi kebutuhan nasabah di tengah momentum percepatan digitalisasi.

“Kami meyakini bahwa teknologi dapat menjadi bagian penting dalam menebarkan kebaikan,” ucap Fachmy.