Komisaris Sirclo Triawan Munaf mengatakan, strategi ini tepat diterapkan di masa pandemi. Sebab berdasarkan hasil risetnya, sekitar 74,5 persen konsumen tetap berbelanja secara offline dan online saat pandemi.
"Brand membutuhkan sebuah strategi yang mengintegrasikan sumber daya offline dan online mereka. Dengan demikian, strategi omnichannel menjadi solusi untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang konsisten serta dipersonalisasi," kata Triawan dalam siaran pers, Kamis (28/10/2021).
Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif ini menuturkan, konsumen di Asia Tenggara mulai menuntut adanya pengalaman berbelanja yang seamless di setiap platform.
Strategi omnichannel sendiri menggabungkan kanal online dan offline mulai dari pembayaran, touch point penjualan, fulfillment & investaris, logistik dan pengiriman, ERP, dan pelanggan.
Apalagi pada tahun 2022 mendatang, e-commerce di Indonesia berpotensi bergerak bersama-sama (hand-in-hand) dengan toko offline.
"Akses untuk berbelanja online pun akan terdistribusi dengan lebih merata dari daerah Jawa maupun luar Jawa. Tidak dipungkiri, masa depan retail di Indonesia akan menjadi sebuah gabungan antara kanal belanja online dan offline," beber Triawan.
Di sisi lain, para pelaku UMKM dituntut untuk berpikir konstruktif agar produk-produk lokal mereka bisa laku berkembang dengan cepat.
Selain dituntut untuk go digital, pelaku UMKM harus membuat keunikan dari produk yang dijajakannya dengan pemasaran yang efektif.
"Sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, tentunya sangat penting bagi UMKM di Indonesia untuk gencar go digital dan memanfaatkan peluang yang menunggu baik di pasar lokal maupun internasional," ucap Triawan.
Sementara itu, Asisten Deputi Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian, Rizal Edwin Manansang menjelaskan, pemerintah memiliki dua pendekatan untuk memberdayakan UMKM.
Pertama, menguatkan ekosistem UMKM, seperti memudahkan perizinan, memberikan insentif perpajakan, memudahkan sertifikasi produk, serta memudahkan akses terhadap pasar, pembiayaan, dan bahan baku.
Adapun pendekatan kedua adalah penguatan ekosistem e-commerce itu sendiri.
“Pemerintah akan terus menciptakan iklim usaha yang adil, membuat aturan soal pembayaran digital, logistik, menyiapkan infrastruktur digital dan lain-lain. Satu hal yang tidak kalah penting adalah memperluas literasi digital dan membentuk mindset yang benar dari para pengusaha,” tutup Rizal.
https://money.kompas.com/read/2021/10/28/131300326/umkm-mau-tingkatkan-penjualan-coba-strategi-omnichannel