Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengertian ETF: Keuntungan, Kekurangan, dan Contohnya

Di Indonesia sendiri, ada beberapa jenis produk reksa dana yang diperdagangkan, yakni mulai dari reksa dana pasar uang (RDPU), reksa dana pendapatan tetap (RDPT), serta reksa dana campuran.

Perbedaan utama antara ETF dengan reksa dana biasa yakni ETF diperdagangan secara langsung di bursa efek seperti layaknya saham, sehingga ETF bisa dibeli melalui perusahaan efek (broker), sementara reksa dana dibeli lewat agen penjual reksa dana (APERD).

Secara lebih jelas mengenai pengertian ETF, keuntungan, risiko, dan contoh ETF yang diperdagangkan di Indonesia, simak penjelasan berikut.

Pengertian ETF

Dikutip dari laman Sikapi Uangmu yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dijelaskan, ETF adalah reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (ETF) yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.

Meski ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek.

ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.

OJK mendefinisikan ETF sebagai reksa dana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu. ETF ditujukan untuk memperoleh hasil investasi sesuai atau bahkan melampaui kinerja pasar.

Oleh karena itu, yang menjadi acuan dari produk ini adalah indeks saham. Transaksi ETF dilakukan di pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar perdana yakni pasar tempat efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya sebelum dicatatkan di bursa efek.

Di pasar perdana, ETF untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi melalui perantara pedagang efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai agen penjual saham.

Sedangkan pasar sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di bursa Efek diperjual belikan.

Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di bursa, setelah terlaksananya penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya.

Keuntungan dan Kekurangan ETF

Tentu saja, sama seperti jenis produk investasi lain, terdapat keuntungan dan kerugian ETF.
Pengacara Keuangan Finansialku Gembong Suwito memaparkan, keuntungan dan kerugian ETF ini meliputi seberapa efisien ETF sebagai sebuah produk investasi, serta biaya-biaya yang harus dikeluarkan.

Contoh ETF

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 25 Maret 2021, terdapat 48 ETF yang tercatat di bursa. Contoh ETF yakni misalnya nama sebuah produk ETF IDX30 ETF maka, investor yang memiliki produk ETF tersebut sudah memiliki seluruh saham yang termasuk dalam indeks IDX30 tersebut.

ETF itu pun bisa diperdagangkan seperti saham baik dari segi waktu perdagangan maupun pasarnya.

ETF pertama kali muncul di Indonesia pada tanggal 18 Desember 2017. ETF pertama di Indonesia tersebut yakni Premier ETF LQ45 yang diluncurkan oleh Indopremier Asset Management.

“Produk ETF LQ45 tersebut underlying (aset dasarnya) adalah Indeks LQ45 (45 saham bluechip dan likuid),” kata Gembong.

Tentunya, perkembangan dana kelolaan ETF di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir April 2021, dana kelolaan produk reksa dana ETF sudah menembus 14,9 triliun. Menurut Gembong, ETF memiliki prospek perkembangan yang bagus di Indonesia.

“Namun, kurangnya sosialisasi dan pemahaman investor ritel terkait produk ini menjadi penyebab mengapa porsi dana kelolaan ETF masih kecil dan hanya didominasi oleh investor institusi,” sebutnya.

https://money.kompas.com/read/2021/10/30/114202426/pengertian-etf-keuntungan-kekurangan-dan-contohnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke