Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ikatan Pedagang Pasar: Harga Minyak Goreng Sekarang Lebih Parah...

Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, harga minyak goreng di pasaran tembus hingga Rp 18.000 - Rp 19.000 per liter. Bahkan Abdullah mengungkapkan harga minyak goreng ada yang sampai menyentuh Rp 20.000 per liter.

"Minyak goreng ini tuh udah lama banget ya harganya udah berbulan-bulan catatan kami itu bisa 6 bulan di atas HET (harga eceran tertinggi). Sekarang lebih parah lagi harganya Rp 17.000 paling rendah sampai ada Rp 20.000 di Jakarta. Ini memang jadi konflik karena HETnya itu Rp 12.000 sampai Rp 13.000. Jadi ini jauh di atas harga eceran tertinggi, ini persoalan tersendiri," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/11/2021).

Adapun komoditas pangan lain yang mengalami kenaikan harga ialah cabai. Saat ini cabai merah keriting ada di harga Rp 41.000 - Rp 42.000 per kilogram. Kemudian ada cabai TW juga sudah merangkak naik harganya menjadi Rp 39.000 per kilogram.

"Daging juga menjadi komoditas yang menurut saya punya kekhawatiran khusus untuk akan naik tinggi di Desember, karena permintaannya cukup tinggi nantinya," imbuhnya.

Perihal kondisi cuaca dengan adanya La Nina, Abdullah juga mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi dampaknya terhadap komoditi pangan. Kondisi akhir tahun dan adanya La Nina, IKAPPI meminta adanya ketersediaan stok pangan, agar supply dan demand di pasar dapat seimbang.

Data yang akurat menjadi modal pemerintah untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem di akhir tahun yang akan berdampak pada ketersediaan pangan dan akhirnya mempengaruhi harga. Data dinilai menjadi modal untuk menentukan kebijakan ke depannya.

Abdullah menambahkan, pemerintah memerlukan data kebutuhan jelang dan pasca Natal dan Tahun Baru (Nataru), data distribusi pangan, hingga data komoditas pangan yang terdampak cuaca seperti La Nina.

"Perlu data, ada efek ngga Nataru pada distribusi pangan, ada ngga? Jika beberapa komoditas itu bergantung pada cuaca seperti kayak La Lina ada hambatan ngga? Kemudian sejauh mana hambatannya? berapa produksi? Semua itu bisa diukur jika Pemerintah punya punya data. Kementerian Pertanian dalam hal ini ini kami anggap kurang untuk mengantisipasi persoalan-persoalan yang terjadi," kata Abdullah.

Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan mencatat per 1 November secara nasional komoditi minyak goreng curah naik 11,27 persen dibandingkan bulan lalu menjadi Rp 15.800 per liter, minyak goreng kemasan sederhana naik 8,78 persen menjadi Rp 16.100 perliter, minyak goreng kemasan premium naik 6,71 persen menjadi Rp 17.500 per liter.

Kemudian cabai merah keriting dibandingkan bulan lalu naik 15,10 persen menjadi Rp 34.300 per kilogram, cabai merah besar naik 13,31 persen menjadi Rp 33.200 per kilogram. (Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pedagang pasar sebut harga minyak goreng dan cabai melonjak

https://money.kompas.com/read/2021/11/03/090814926/ikatan-pedagang-pasar-harga-minyak-goreng-sekarang-lebih-parah

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke