Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain Kejar Modal Inti, Fenomena Bank Digital Juga Dinilai Jadi Alasan Investor Masuk ke Bank Mini

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang tutup tahun, banyak investor yang mulai masuk ke bank-bank mini.

Selain karena pemenuhan aturan modal inti yang ditetapkan Rp 3 triliun per akhir 2022, dan Rp 2 triliun di akhir 2021 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), prospek bank digital di masa depan turut menjadi alasan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, investor yang memiliki modal besar melihat fenomena bank digital menjadi sebuah kesempatan untuk masuk menangkap peluang yang dinilai akan menguntungkan di masa depan.

“Selain mengejar ketercukupan modal, seperti yang kita ketahui saat ini fenomena bank digital juga sedang hype. Ini juga membuat tantangan bank besar yang memiliki modal besar untuk melakukan akuisisi bank kecil,” kata Maximilianus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/11/2021).

Maximilianus menjelaskan, perusahaan besar cukup sulit merubah perusahaan menjadi bank digital seutuhnya, karena memang lini bisnisnya bergerak secara konvensional.

Kesulitan dalam bertransformasi inilah yang kemudian mendorong peluang melakukan akuisisi ke bank kecil.

“Perusahaan-perusahaan besar tidak bisa mendisrupsi dirinya sendiri apabila perusahaan atau bank besar tersebut memang bergerak di bidang konvensionl dan ingin punya bank digital. Itu akan sulit melakukan transformasi dari sisi perusahaannya, jadi better masuk ke perusahaan baru yang landasannya bank digital,” jelas dia.

Seperti diketahui, baru-baru ini Emtek Group yang tidak lain adalah pemegang saham Grab Indonesia dan Bukalapak, mengumumkan akan jadi pengendali saham PT Bank Fama Internasional.

Melalui anak usahanya, PT Elang Media Visitama (EMV), EMTK berencana mengakuisisi 93 persen saham Bank Fama senilai Rp 908,9 miliar, dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.

Sebelumnya, PT Finaccel Teknologi Indonesia (Kredivo) telah resmi menjadi pengendali PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) dengan memborong 40 persen saham Bank Bisnis yang diakumulasikan sepanjan tahun 2021.

Ada juga beberapa bank yang yang membuka pintu masuk bagi investor baru melalui right issue sampai dengan akhir tahun ini antara lain, PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), dan PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA).

Maximilianus menjelaskan, transformasi bank digital sudah mulai terjadi sejak tahun 2020 lalu, ia memprediksi ini akan terjadi satu sampai tiga tahun ke depan.

Ia menilai, di tahun 2022 akan lebih banyak perusahaan, utamanya perbankan yang akan melihat peluang pertumbuhan di segmen perbankan digital.

“Jadi kami melihat 2022 pun akan lebih banyak yang, mengakselerasi bank digital jika perusahaan mereka sudah melakukan disrupsi digital. Bagi yang belum, akuisisi akan menjadi salah saru yang akan dilakukan,” jelas dia.

Head of Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Roger M.M mengatakan ada tiga hal yang mendorong beberapa perusahaan untuk masuk ke bank mini akhir-akhir ini, seperti diversifikasi bisnis, mencari sumber pendanaan murah dari masyarakat, serta mendukung ekosistem keuangan.

“Untuk pemenuhan modal inti masih akan berlanjut di tahun depan, karena aturan OJK tahun depan modal bank minimum Rp 3 triliun. (Masuknya investor ke bank kecil), prospeknya baik untuk bank mini, karena peningkatan modal akan membuat bank mampu menjangkau masyarakat lebih banyak, lebih besar dan lebih luas,” tegas Roger.

https://money.kompas.com/read/2021/11/09/122826526/selain-kejar-modal-inti-fenomena-bank-digital-juga-dinilai-jadi-alasan

Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke