Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat JUT dan RJIT, Kementan Ingin Memaksimalkan Produktivitas Pertanian

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, sektor pertanian membutuhkan jalan usaha tani (JUT) untuk memperluas jangkauan distribusi budidaya pertanian.

“JUT merupakan akses infrastruktur yang dibangun untuk meningkatkan produktivitas pertanian," kata Mentan SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/11/2021).

Ia mengatakan, agar alat mesin pertanian (alsintan) dapat menjangkau area persawahan dan dioperasikan para petani, maka akses JUT sangat diperlukan.

Selain itu, ia menekankan pentingnya manajemen air. Menurutnya, penggunaan air harus direncanakan dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.

“Perlu ditata airnya. Misalnya, di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, di mana irigasi cacing yang ada, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali panen,” paparnya.

Mentan SYL menyebutkan, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) untuk mendukung petani dalam memanajemen air.

Menambahkan Mentan SYL, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, tujuan kegiatan RJIT adalah memperbaiki dan meningkatkan fungsi saluran irigasi.

Melalui kegiatan RJIT, lanjut dia, air di saluran irigasi dapat menjangkau lahan pertanian yang lebih luas.

Ali Jamil mengatakan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir agar kinerja seluruh sistem irigasi berjalan dengan baik.

“(Jika tidak dilakukan dari hulu sampai hilir) akibatnya efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang,” katanya.

Ia berharap, infrastruktur jaringan irigasi dapat ditingkatkan agar fungsi irigasi maksimal. Dengan begitu, produktivitas lahan pun akan meingkat.

“Kegiatan ini (RJIT) bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi perkumpulan petani pemakai air (P3A), gabungan P3A, kelompok tani (poktan), dan gabungan poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi,” jelasnya.

Senada dengan Mentan SYL, Ali Jamil juga menilai program JUT dibutuhkan untuk mempermudah akses alsintan.

“Jalan pertanian ini akan memutus cost produksi yang besar dan memberi banyak manfaat untuk petani,” tuturnya.

Menurutnya, pertanian modern membutuhkan penambahan atau penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian demi memaksimalkan penggunaan alsinten.

Penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian juga dilakukan untuk memungkinkan petani mengangkut hasil pertanian.

Sementara itu, dalam rapat kerja bersama pejabat eselon I Kementan di Gedung Perlemen, Jakarta, beberapa waktu lalu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Yohanis Fransiskus Lema menyampaikan apresiasinya terhadap program kerja Kementan.

Ia menilai, RJIT dan JUT dapat menjaga kestabilan perekonomian di daerah.

“Program rehabilitasi jaringan tersier dan jalan usaha tani amat membantu petani dan daerah dalam menjaga kestabilan perekonomian. Sebab, program ini sangat dibutuhkan oleh petani dan menunjukkan negara hadir di sana,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Yohanis meminta agar Kementan memastikan program-programnya berdampak positif bagi para petani.

https://money.kompas.com/read/2021/11/17/190045826/lewat-jut-dan-rjit-kementan-ingin-memaksimalkan-produktivitas-pertanian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke