Berdasarkan laporan tersebut tercatat, 1 dari 3 pedagang percaya mereka dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19 berkat platform digital.
"Di Indonesia, sebanyak 28 persen pedagang mengatakan mereka tidak akan bisa bertahan jika tidak berjualan di platform digital," kata Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf saat jumpa pers virtual, Rabu (17/11/2021).
Jusuf menuturkan, para pedagang yang menggunakan digital tersebut, rata-rata menggunakan 2 platform digital untuk memenuhi permintaan konsumen secara online.
Adapun layanan digital yang paling banyak digunakan adalah pembayaran digital sebesar 95 persen, transfer dana digital sebesar 91 persen, asuransi digital 68 persen, dan pinjaman digital 51 persen.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar mengungkapkan adanya kemungkinan peningkatan penggunaan layanan dalam satu hingga dua tahun ke depan, yaitu pembayaran digital 77 persen, transfer dana digital 71 persen, asuransi digital 47 persen, dan pinjaman digital 37 persen.
Sementara sisanya, menyebutkan bahwa penggunaan layanan digital kemungkinan akan tetap sama dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Associate Partner Bain & Company Willy Chang mengatakan, saat ini Indonesia terus menarik perhatian sebagai rumah bagi salah satu ekosistem digital paling dinamis di Asia Tenggara.
"Penerapan berkelanjutan dan investasi pada faktor-faktor pendukung utama seperti pembayaran digital, kredit konsumen, termasuk produk buy now pay later dan last mile logistic akan membantu meningkatkan penetrasi digital secara keseluruhan di kalangan konsumen dan UKM," kata Willy.
Perlu diketahui, laporan ini dibuat, selain menggali informasi dari kalangan industri dan wawancara dengan para ahli, juga disusun menggunakan data dari Google Trends, insight dari Temasek, dan analisis dari Bain & Company.
https://money.kompas.com/read/2021/11/18/091700726/google--28-persen-pedagang-di-indonesia-tidak-bisa-bertahan-jika-tak-gunakan