Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Status "Single", Perlukah Punya Asuransi Jiwa?

Meski demikian, ternyata banyak pula yang berstatus lajang tetapi punya tanggungan untuk membiaya hidup keluarganya, seperti orang tua atau adik. Kondisi ini tentu membuat pentingnya memiliki asuransi jiwa meski masih single.

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andi Nugroho mengatakan, keperluan akan asuransi memang tergantung pada kebutuhan dan kemampuan orang tersebut. Maka, bukan berarti asuransi jiwa hanya untuk yang sudah berkeluarga.

"Tergantung pada kondisi masing-masing. Misalnya single tetapi ikut menanggung kebutuhan finansial orang tua, berarti orang tuanya bergantung sama dia, sehingga butuh asuransi jiwa," ujarnya kepada Kompas.com dikutip Kamis (18/11/2021).

"Karena jika suatu saat terjadi sesuatu pada dirinya, maka orang tuanya tetap bisa melanjutkan hidup dengan lancar, seperti ketika dia masih hidup dan mencari nafkah," lanjut Andi.

Di sisi lain, kata Andi, saat ini asuransi jiwa bahkan tak hanya meng-cover kasus meninggal dunia, tapi juga sakit kritis dan kecelakaan yang berakibat cacat fisik total. Kondisi-kondisi tersebut berpotensi membuat seseorang jadi tidak bisa lagi mencari nafkah.

Oleh karena itu, dengan polis asuransi jiwa yang dimiliki maka orang tersebut bisa mendapatkan uang pertanggungan. Dengan demikian, keluarga tak perlu mengalami tekanan finansial akibat tingginya biaya perawatan yang harus ditanggung.

"Jadi yang single pun, perlu atau tidaknya asuransi jiwa, menurut saya tetap perlu. Karena walaupun single tapi ternyata kita kecelakaan atau sakit yang enggak bisa mencari nafkah, setidaknya paling tidak (dari uang tanggungan itu) kita bisa menghidupi diri sendiri," jelasnya.

https://money.kompas.com/read/2021/11/18/143900226/status-single-perlukah-punya-asuransi-jiwa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke