Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Beli Saham Infrastruktur, Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Investor

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang tutup tahun, beberapa saham infrastruktur dan telekomunikasi berencana menggalang dana dengan melepas sahamnya ke publik atau initial public offering (IPO), bahkan dengan nominal fund raised jumbo.

Menurut Gembong Suwito, CFP Perencana Keuangan Finansialku, langkah IPO perusahaan merupakan alternatif pencarian pendanaan untuk mendorong kinerja di masa depan.

Apalagi, trend IPO belakangan ini juga tidak sedikit perusahaan yang mengalami oversubscribe saat melalui proses book building.

“Jadi peluang IPO emiten infrastruktur juga masih prospektif, apalagi dari sisi data ekonomi makro dan laporan keuangan perusahan di BEI menunjukkan perbaikan kinerja,” ujar Gembong kepada Kompas.com, Kamis (18/11/2021).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 18 Oktober 2021 terdapat 38 perusahaan yang sudah melakukan IPO dengan dana terkumpul sebesar Rp 32,14 triliun.

Sejak 3 tahun terakhir, jumlah emiten yang IPO di BEI rata-rata 50-an emiten, termasuk sektor infrastruktur.

Dia menjelaskan, bagi investor yang ingin membeli saham IPO emiten infrastruktur ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, antara lain model bisnis dan prospek saham IPO yang bisa dilihat dalam prospektus dan rencana penggunaan dana dari hasil IPO.

Kemudian, perlu adanya analisa yang digunakan untuk membeli saham IPO. Misalkan saja, model analis fundamental yang memerlukan data laporan kinerja emiten paling tidak 5 tahun terakhir.

Selanjutnya, dana yang akan diinvestasikan di saham IPO tidak lebih dari 5 hingga 10 persen dari portofolio saham.

“Investor juga perlu menentukan tujuan membeli saham IPO, apakah trading jangka pendek memanfaatkan ueforia pola IPO yang mengalami rata-rata kenaikan, atau tujuan investasi. Investor juga harus memiliki trading plan dan money management yang baik jika membeli saham IPO,” ujar Gembong.

Seperti diketahui, sektor infrastuktur yang melakukan IPO Jumbo yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel dengan target IPO Rp 18,3 triliun dengan harga Rp 800 per saham.

Adapun jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO sebanyak 22,92 miliar, atau setara dengan 27,63 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan.

https://money.kompas.com/read/2021/11/18/151120926/mau-beli-saham-infrastruktur-ini-hal-yang-perlu-diperhatikan-investor

Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke