Mengutip Bloomberg via Kontan.co.id, Jumat (19/11/2021), Cimory menetapkan harga pelaksanaan Rp 3.080 per saham. Adapun rentang harga penawaran selama bookbuilding ada di kisaran Rp 2.780 per saham hingga Rp 3.160 per saham.
Meski mendekati batas atas, jumlah saham yang diterbitkan tidak mengalami pengurangan atawa downsize. Cimory tetap melepas 1,19 miliar saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga, perusahaan meraup dana segar hingga Rp 3,66 triliun.
Cimory masih perlu melewati sejumlah tahapan seperti masa penawaran umum yang berlangsung pada 30 November hingga 2 Desember mendatang. Setelah ini, perusahaan bakal mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa EFek Indonesia (BEI) pada 6 Desember.
Cimory bakal mengalokasikan dana hasil IPO untuk sejumlah keperluan terkait rencana ekspansi. Sebesar 33 persen akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure untuk penambahan kapasitas produksi pabrik di Sentul dan Pasuruan.
Kemudian, Cimory akan mengalokasikan 25 persen dana hasil IPO untuk setoran modal ke anak usaha, PT Macroprima Pangan utama. Dari nilai alokasi ini, sebesar 80 persen akan digunakan Macroprima untuk capex yang berkaitan dengan penambahan kapasitas produksi di Semarang dan Jawa Barat. Sisa 20 persen akan digunakan sebagai modal kerja.
Cimory juga mengalokasikan 20 persen dana hasil IPO untuk setoran modal ke Macrosenta Niagaboga. Sama seperti Macroprima, sebagian besar atau setara 75 persen dari alokasi perolehan dana ini akan digunakan untuk ekspansi, sisanya untuk modal kerja.
Cimory juga akan memperbesar saluran distribusi dan modal kerja induk dengan alokasi anggaran masing-masing 15 persen dan 7 persen dari perolehan dana IPO.
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Cimory meraup dana segar Rp 3,66 triliun dari IPO
https://money.kompas.com/read/2021/11/19/170424326/cimory-raup-rp-366-triliun-dari-ipo