Dia mengungkapkan, hal itu yang sering tidak terkomunikasikan, seolah-olah listrik di Indonesia itu tidak kompetitif.
"Tarif listrik industri dan rumah tangga di Indonesia, itu relatif rendah dibandingkan dengan kawasan di Asia Tenggara. Apalagi kita bandingkan tarif listrik di Indonesia dengan negara-negara maju, itu jauh lagi," kata dia ditemui pada CEO Forum Kompas 100, Jumat (19/11/2021) sambung dia.
Mengenai apakah ada potensi kenaikan tarif listrik tahun depan mengingat energi listrik akan banyak digunakan? Termasuk kendaraan listrik salah satunya, dia pun belum dapat memastikan hal tersebut.
"Listrik itu adalah industri yang sangat regulated. Jadi, kenaikan tarif itu tidak ditentukan oleh PLN tetapi ditentukan oleh pemerintah. Jadi kami ini hanya operator. Kalau pemerintah menyatakan kalau listrik harganya tetap, kami ikut tetap," ujarnya.
Lebih lanjut kata Zulkifli, sejauh ini listrik masih disubsidi dan ini merupakan bantuan komponen oleh pemerintah.
Di samping itu, PLN optimis tahun depan konsumsi listrik akan meningkat kisaran 4-4,5 persen. Karena adanya pemakaian listrik yang semakin besar, mulai dari kendaraan, industri, serta rumah tangga.
https://money.kompas.com/read/2021/11/19/202100226/bos-pln-sebut-tarif-listrik-di-indonesia-paling-rendah-se-asia-tenggara