Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Ungkap 13 Persen UMKM Indonesia ‘Kebal’ Pandemi, Ini Rahasianya

Dari data BI tersebut, terungkap hampir 13 persen UMKM di Indonesia justru tak terkena dampak pandemi Covid-19.

Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Bandoe Widiarto mengatakan bahwa sebagian besar UMKM di Indonesia memang terkena dampak pandemi.

“Dari hasil survei, UMKM kita memang merasakan ada dampak dari pandemi, ada 87,5 persen terkena dampak,” ujarnya dalam Pelatihan Wartawan BI di Hotel JW Marriott Surabaya, Sabtu (20/11/2021).

Apa saja dampak yang dirasakan para pelaku UMKM akibat adanya pandemi?

“Terutama dari sisi penjualannya mengalami penurunan. Karena memang permintaan tidak ada, namun mereka juga melakukan beberapa upaya,” bebernya.

Di sisi lain, menurut Bandoe Widiarto terdapat UMKM yang mampu bertahan di masa pandemi Covid-19. Data ini diakuinya di luar dugaan BI.

“Kami mencatat 13 persen UMKM tidak terdampak pandemi. Mereka adalah UMKM yang justru menunjukkan peningkatan,” imbuhnya.

Ia lantas menjabarkan rahasia UMKM-UMKM yang mampu menggenjot roda bisnisnya di masa pandemi Covid-19.

Dia menyebut, terdapat dua strategi yang diterapkan 13 persen UMKM Indonesia ini sehingga tak mengalami tekanan saat pandemi.

Dua strategi tersebut adalah memanfaatkan fitur penjualan online dan melakukan modifikasi produk. Dua jurus yang diterapkan UMKM tersebut terbukti moncer.

“Ternyata bahwa UMKM ini memang yang mau kreatif, memiliki kreativitas dan inovasi, ini bisa bertahan pada saat pandemi. Ini yang bisa kami lihat pada saat pandemi seperti saat ini,” ucapnya.

Ia menambahkan, ada sejumlah cara UMKM dalam memanfaatkan fitur online untuk melakukan penjualan. Ini juga dilakukan UMKM untuk mengekspor produk-produknya.

“Terkait ekspor UMKM ada perbnaikan, demikian juga kinerja UMKM secara digital terjadi peninghkatan melalui e-commerce maupun secara tradisional melalui WhatsApp dan lain sebagainya,” tandasnya.

Bandoe Widiarto menekankan ada banyak manfaat yang bisa diraih pelaku UMKM jika terus memanfaatkan berbagai fitur online.

“Dengan ekspor secara digital ini juga berdampak pada jangkauan penjualan yang semakin luas, kemudian biaya operasional bisa ditekan dan ada optimalisasi proses transaksi,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa UMKM selama ini merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

Dengan banyaknya jumlah UMKM, ia menilai kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan signifikan. Terlebih lagi, menurutnya UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja.

“Namun kita di sisi lain UMKM kita masih memiliki tantangan yang harus kita selesaikanj dengan sinergi bersama agar lebih meningkatkan kontribusi terhadap ekspor dan mendorong UMKM ini lebih banyak lagi yang masuk ke digitalisasi,” jelasnya.

“Untuk akses pembiayaan UMKM misalnya, saat ini sudah mencapai 20,58 persen, namun ini juga masih perlu kita tingkatkan lagi dengan semua pihak agar bisa lebih mencapai harapan,” sambungnya.

https://money.kompas.com/read/2021/11/20/184337826/bi-ungkap-13-persen-umkm-indonesia-kebal-pandemi-ini-rahasianya

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke