Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitratel Melantai di BEI Hari Ini, Simak Prospektus Singkatnya

Adapun jumlah saham yang dilepas sebanyak 22,9 miliar saham atau setara dengan 27,63 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum dengan nominal Rp 228 per saham. Dari IPO ini, perseroan berpeluang menghimpun dana sebesar Rp 18,34 triliun.

Sebelumnya, Mitratel menetapkan rentang harga Rp 775-Rp 975 per saham, dan jika harga IPO yang ditetapkan adalah harga tertinggi, dan laris diserap investor, maka Mitratel berpotensi menyalip rekor penggalangan dana IPO oleh PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang listing Agustus lalu sebesar Rp 22 triliun.

PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dari IPO Mitratel. Nantinya, dana hasil hasil IPO, akan digunakan perseroan untuk modal usaha dan ekspansi bisnis sebesar 44 persen.

Sebagai informasi, IPO Mitratel merupakan IPO perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Di tahun 2013, perusahaan BUMN yang melaintai di BEI adalah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR).

Dengan dilaksanakannya IPO, maka Mitratel berpeluang mencapai kapitalisasi pasar Rp 68,43 triliun. Angka ini merupakan yang terbesar dibanding dua perusahaan sejenis yang ada di BEI, yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

TOWR yang berafiliasi dengan Grup Djarum mempunya kapitalisasi pasar Rp 60,2 triliun. Sedangkan TBIG milik Grup Saratoga Rp 66,1 triliun.

Adapun kinerja MTEL akhir semester pertama tahun 2021 menunjukkan pertumbuhan pendapatan pada semester I tahun 2021 sebesar 10,6 persen sebesar Rp 3,22 triliun, dibanding periode sama tahun lalu Rp 2,91 triliun.


Di sepanjang tahun 2020, MTEL juga mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 16,6 persen dibanding periode sama tahun 2019, sebesar 16,1 persen atau menjadi Rp 6,18 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 5,32 triliun.

Di tahun 2019 MTEL juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 17,7 persen dibanding tahun 2018 yakni Rp 4,52 triliun.

Adapun laba bersih anak usaha Grup Telkom tersebut melesat 356 persen yakni Rp 700,7 miliar jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp 153,7 miliar. Sepanjang tahun 2020 laba bersih Mitratel tercatat Rp 602 miliar.

Jumlah asset MTEL juga naik 27,57 persen menjadi Rp 32,25 triliun, atau naik jika dibandingkan dengan Desember tahun 2020 sebesar Rp 25,28 triliun. Rinciannya, aset lancar Rp 3,61 triliun dan aset tidak lancar Rp 28,64 triliun.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/11/22/070513626/mitratel-melantai-di-bei-hari-ini-simak-prospektus-singkatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke