Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

GMR Airports Consortium Terpilih sebagai Mitra Strategis AP II Kembangkan Bandara Kualanamu

GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP). Konsorsium ini merupakan jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.

Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport, lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, serta Crete International Airport di Yunani.

AP II dan GMR Airports Consortium akan menjadi pemegang saham di joint venture company (JVCo) yakni PT Angkasa Pura Aviasi, yang menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu. AP II menguasai mayoritas 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium sebesar 49 persen.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa kemitraan strategis antara AP II dan mitra global akan mempercepat pengembangan dan peningkatan daya saing Bandara Internasional Kualanamu di ASEAN, sejalan dengan tujuan Bandara Internasional Kualanamu menjadi hub internasional.

“Kemitraan strategis antara AP II dan mitra global dapat memperkuat struktur permodalan serta memperkuat penerapan best practice global dalam pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu. Adapun aset yang ada saat ini, serta hasil pengembangan aset ke depannya atas kerjasama ini akan sepenuhnya dimiliki 100 persen oleh AP II,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/11/2021).

Sementara itu Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan menetapkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis di Bandara Internasional Kualanamu.

“Pengembangan di Bandara Internasional Kualanamu difokuskan memperkuat konektivitas internasional dan turut melibatkan swasta guna mewujudkan 3E yaitu Expansion the traffic, Expertise sharing dan Equity partnership. Trafik penerbangan akan meningkat, lalu akan ada alih teknologi dan keahlian, serta berbagi porsi modal di Bandara Internasional Kualanamu,” jelasnya.

“Kami memiliki kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis, antara lain memiliki pengalaman dan jaringan baik airport maupun maskapai sehingga Bandara Internasional Kualanamu nantinya akan menjadi bagian jaringan tersebut dan bersinergi dalam pengembangan rute maupun layanan baik kepada maskapai, penumpang maupun kargo,” jelas Muhammad Awaluddin.

Pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu dilakukan dengan skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun dengan nilai kerja sama sekitar 6 miliar dollar AS termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya Rp 15 triliun.

Chairman of GMR Group’s energy and international airport vertical Srinivas Bommidala mengatakan pihaknya memberikan apresiasi atas proses yang dilakukan dengan profesional, transparan serta negosiasi yang berlandaskan mutual benefits bagi AP II dan investor.

“Proyek ini menandakan masuknya GMR Airports di pasar aviasi Indonesia yang tumbuh cepat - terbesar di ASEAN dan memiliki potensial tinggi. (berkomitmen) untuk mentransformasikan bandara menjadi internasional hub di wilayah Barat Indonesia. Kemenangan dari penawaran ini juga memperkuat GMR Group’s sebagai salah satu pengembang dan pengelola bandara terbesar di dunia,” jelas Srinivas Bommidala.

https://money.kompas.com/read/2021/11/23/160733626/gmr-airports-consortium-terpilih-sebagai-mitra-strategis-ap-ii-kembangkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke