Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Kabar 34 Lapangan Migas Kandidat Proyek EOR Indonesia?

Proyek EOR merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030.

Pasalnya, Indonesia diyakini masih memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi menjanjikan. Sekarang masalahnya adalah keinginan untuk bisa temukan cadangan tersebut.

Hal itu penting karena berbagai instrumen untuk mendorong pencarian cadangan migas sudah disediakan oleh pemerintah.

Sekretaris Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menegaskan bahwa dengan penerapan proyek EOR, penurunan produksi migas dapat ditekan atau bahkan ada potensi peningkatan produksi.

Dia menilai berbagai hal pendukung yang dibutuhkan para pelaku usaha untuk terapkan EOR sudah disediakan oleh pemerintah. Sementara dari sisi teknologi juga sudah tersedia. Sehingga tersisa hanyalah keinginan untuk mengimplementasikannya.

Dia menuturkan jika memang teknologi belum tersedia di tanah air, kontraktor bisa bekerja sama dengan mitra yang sudah menguasai teknologi tersebut.

“Langsung diterapkan (EOR) teken kontrak dengan vendornya (mitra), apalagi ini konsepnya ‘No Cure No Pay’ dicontoh saja kontrak yang sudah ada, simpel kalau sudah ada contoh real yang sudah berhasil,” kata Djoko dalam keterangannya, Jumat (26/11/2021).

Dalam data pemerintah, ke-34 kandidat lapangan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Lapangan Migas Rantau
  2. Lapangan Migas Bangko
  3. Lapangan Migas Bekasap
  4. Lapangan Migas Kulim
  5. Lapangan Migas Balam South
  6. Lapangan Migas Petani
  7. Lapangan Migas Pematang
  8. Lapangan Migas Zamrud
  9. Lapangan Migas Beruk
  10. Lapangan Migas Pedada
  11. Lapangan Migas Pusak
  12. Lapangan Migas Sago
  13. Lapangan Migas Limau Q51
  14. Lapangan Migas Ramba
  15. Lapangan Migas Belida
  16. Lapangan Migas Melibur
  17. Lapangan Migas Gemah
  18. Lapangan Migas Makmur
  19. Lapangan Migas Jirak
  20. Lapangan Migas Kaji
  21. Lapangan Migas Semoga
  22. Lapangan Migas Iliran High
  23. Lapangan Migas Rama
  24. Lapangan Migas Krisna
  25. Lapangan Migas Widuri
  26. Lapangan Migas E-main
  27. Lapangan Migas Zulu
  28. Lapangan Migas MQ
  29. Lapangan Migas Jatibarang
  30. Lapangan Migas Mudi
  31. Lapangan Migas Sukowati
  32. Lapangan Migas Tanjung
  33. Lapangan Migas Handil
  34. Lapangan Migas Gundih

Inisiasi untuk terapkan EOR dengan menginjeksikan CO2 saat ini secara intensif sedang dikaji di lapangan Sukowati dan Gundih.

Kemudian EOR memanfaatkan bahan kimia atau chemical EOR sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan produksi minyak sebenarnya juga sudah dilakukan di lapangan Tanjung.

Kini kelanjutan pilot project di sana adalah untuk temukan bahan kimia yang tepat dan sesuai dengan karakteristik reservoir sehingga bisa diterapkan secara penuh (full scale).

Sementara untuk chemical EOR lainnya juga sudah diterapkan di blok Rokan ketika masih dioperatori oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Penerapan chemical EOR tersebut rencananya akan kembali dilakukan oleh Pertamina melalui afilisasinya sebagai operator di Rokan yakni Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Rencananya PHR akan sodorkan rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) proyek EOR-nya pada Januari 2022.

Menurut Djoko, data yang ada menunjukkan potensi untuk meningkatkan produksi migas cukup besar, sehingga pelaku usaha tinggal putuskan dimana lokasi yang tepat untuk dilakukan penerapan EOR tersebut.

“Inisiatif dari vendor dan KKKS tinggal tunjuk aja kan dan kasih info sumur minyak mana yang perlu dinaikan produksinya,” tegas Djoko.

Kebutuhan akan penemuan cadangan migas baru ini cukup mendesak pasalnya realisasi produksi migas nasional terus alami penurunan mengingat umur sumur-sumur produksi migas Tanah Air, terutama minyak sudah tidak lagi muda.

SKK Migas sendiri sudah mencanangkan target produksi minyak sebesar 1 juta Barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.

Guna membahas target besar tersebut, lembaga ini akan menyelenggarakan The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021) yang akan diselenggarakan secara hybrid dari 29 November sampai 1 Desember 2021.

Sementara itu, Pengamat Migas dari Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto menuturkan, untuk produksi migas tahun 2030 seperti yang sudah dipatok oleh pemerintah diperlukan investasi yang dipastikan tidak akan sedikit.

Menurut Pri Agung, untuk bisa mencapai target tersebut paling tidak perlu tambahan 2 sampai 4 penemuan.

“Kenapa bisa perlu 2-4? Karena lapangan existing ke depan pasti akan menurun produksinya. Jadi, berapa jumlah investasi yang diperlukan, kurang lebihnya ya investasi dari mulai untuk eksplorasi untuk menemukan lapangan tersebut dan kemudian memproduksikannya,” ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2021/11/26/212244026/apa-kabar-34-lapangan-migas-kandidat-proyek-eor-indonesia

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke