Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi, & UKM Eddy Satriya mengatakan, melalui bisnis yang akuntabel, pelaku UMKM akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti halnya kemudahan akses pendanaan dari lembaga keuangan.
Selain itu, digitalisasi juga akan memudahkan pelaku UMKM dalam mengenalkan produk, menaikkan omzet, hingga membantu mencatat dan membuat laporan keuangan.
"Saya ingin menyorot pentingnya aplikasi pencatatan keuangan digital seperti BukuKas dalam mendorong perkembangan UMKM dan menjadikan mereka lebih berdaya," kata dia dalam keterangannya, Senin (29/11/2021).
"Selain untuk meningkatkan skala bisnis, pendanaan dari perbankan juga bisa menyelamatkan pelaku UMKM saat adanya krisis yang mengganggu aktivitas usaha," tambahnya.
Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, sebanyak 23 juta pelaku UMKM di Indonesia tidak mendapat akses pendanaan dari perbankan, sedangkan jumlah pelaku UMKM yang telah mendapat pendanaan dari bank baru mencapai 41 juta pelaku UMKM.
Adapun survei dari SMESCO Indonesia pada 2020 menyebutkan, sebanyak 35,6 persen pelaku UMKM di sektor pengolahan makanan mengalami penurunan omzet yang drastis saat pandemi.
Dalam survei yang sama, 13,8 persen pelaku UMKM sektor kerajinan, 16 persen pelaku sektor fesyen, dan 15 persen sektor lainnya seperti rumah makan, jasa, manufaktur, pertanian, warung kopi, juga mengalami penurunan omzet yang drastis saat dihantam pandemi Covid-19.
"UMKM harus lebih kuat, terutama di bagian pencatatan arus kas masuk dan keluar. Itu akan menjadikan UMKM akuntabel. Dengan akuntabilitas yang bagus, kredibilitas akan meningkat. Selanjutnya, akan mempermudah akses ke perbankan," tutur Eddy.
Sementara itu, Juru Bicara BukuKas Tri Sukma Anreianno menjelaskan, dengan tersedianya aplikasi pencatatan keuangan yang mudah digunakan, harapannya akan semakin banyak pula UMKM yang go-digital yang mengoptimalkan teknologi untuk memudahkan operasional bisnis harian mereka.
"Pengguna, yang mayoritas merupakan UMKM, bisa mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut untuk membantu mengatur pencatatan, menganalisa penjualan, membuat tagihan, menjaga stok, dan bahkan membuat laporan keuangan sederhana," katanya.
https://money.kompas.com/read/2021/11/29/164000226/umkm-didorong-lakukan-digitalisasi-agar-lebih-akuntabel