Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kekhawatiran Omicron Mereda, IHSG dan Rupiah Awal Sesi Kompak Menguat

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.627,93 atau naik 19,6 poin (0,3 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.608,29.

Sebanyak 295 saham melaju di zona hijau dan 126 saham di zona merah. Sedangkan 151 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan volume 2,2 miliar saham.

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 1,16 persen, Shanghai Komposit 0,44 persen, dan Strait Times 0,13 persen. Sementara Hang Seng Hong Kong melemah 0,35 persen.

Wall Street pagi ini ditutup hijau dengan kenaikan index Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,68 persen, S&P 500 menguat 1,32 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq bertambah 1,8 persen.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan IHSG berpeluang menguat, karena secara teknikal pergerakan telah rebound dari support MA 50 dengan indikator stochastic yang semakin menyempit.

“Pergerakan akan didorong oleh meredanya kekhawatiran akan varian Covid-19, Omicron. Selain itu, harga minyak juga mulai stabil. Investor akan mencermati data manuktur china yang akan dirilis,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.45 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.188 per dollar AS, atau naik 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.319 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terjadi karena meredanya kekhawatiran akan varian Covid-19 Omicron. Di sisi lain, pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko dengan menguatnya indeks saham Asia pagi ini.

"Nilai tukar rupiah kemungkinan bisa lanjut menguat dengan meredanya kekhawatiran pasar terhadap varian Covid-19 baru Omicron," kata Ariston kepada Komas.com.

Ariston juga menilai, perkembangan virus Omicron bisa menjadi pertimbangan the Fed untuk tidak mempercepat tapering. Bila kasus menaik lagi, ekonomi bisa kembali melambat sehingga the Fed tidak bisa memperketat kebijakan moneternya.

"Ini bisa mendukung pelemahan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya," tambah dia.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.280 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.350 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/11/30/093647726/kekhawatiran-omicron-mereda-ihsg-dan-rupiah-awal-sesi-kompak-menguat

Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke