BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul
Salin Artikel

Raih Penghargaan Industri Hijau Empat Kali Berturut-turut, Bukti Komitmen Sido Muncul dalam Keberlanjutan Lingkungan

KOMPAS.com – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali mendapatkan penghargaan Industri Hijau Level 5 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Selasa (30/11/2021). Penghargaan yang sama juga didapat perusahaan pada 2017, 2018, dan 2019. Sementara, pada 2020, ajang penghargaan Industri Hijau ditiadakan karena pandemi Covid-19 baru mewabah.

Penghargaan tersebut diberikan karena Sido Muncul dinilai telah berhasil menjalankan prinsip keberlanjutan, termasuk pengaplikasian teknologi ramah lingkungan, pada proses bisnis dan rantai pasok usahanya.

Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, penghargaan Industri Hijau menjadi salah satu target Sido Muncul di bidang lingkungan.

Menurutnya, pemeliharaan lingkungan secara berkelanjutan di area operasional Sido Muncul memiliki urgensi yang sama pentingnya dengan keberlangsungan bisnis perusahaan.

Ia sendiri mengakui bahwa penerapan prinsip keberlanjutan pada industri jamu memiliki tantangan. Terlebih, pengelolaan industri jamu lebih sulit ketimbang farmasi. Pasalnya, limbah industri jamu memiliki kadar biological oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) yang tinggi.

“Kami pun mengembangkan teknologi untuk mengolah limbah. Termasuk, membangun plant dengan tangki up-flow anaerobic sludge blanket (UASB) untuk memproses berbagai varian limbah,” ujar Irwan pada konferensi pers penerimaan penghargaan di kantor Sido Muncul, Jakarta, Selasa.

Sebagai perusahaan pabrik jamu, lanjut Irwan, pencapaian Sido Muncul tidak hanya ditunjukkan pada aspek bisnis semata, tetapi juga pada keberhasilan pengelolaan limbah. Maka dari itu, pihaknya berupaya menjaga lingkungan sekitar dari dampak limbah operasional Sido Muncul, terlebih pada air tanah.

Pengelolaan limbah perusahaan tak sekadar dilakukan lewat pengadaan fasilitas. Irwan mengatakan, demi mengurangi limbah, Sido Muncul melakukan efisiensi bahan baku.

Bahan baku berkualitas dengan kadar rendemen zat aktif tinggi dipilih oleh Sido Muncul pada proses produksi. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan baku secara berlebihan.

“Oleh karena itu, Sido Muncul dapat menghasilkan produk dengan zat aktif yang tinggi, tetapi dengan bahan yang lebih sedikit. Dengan demikian, lebih efisien,” ujarnya.

Kemudian, jelas Irwan, limbah padat dari proses produksi Sido Muncul diolah menjadi bahan bakar. Efisiensi energi yang didapat pun bisa berlipat.

Sido Muncul juga akan membangun dan mengembangkan tempat pembibitan (nursery) tanaman rempah. Bibit tanaman rempah nantinya dibagikan kepada pemerintah dan masyarakat.

Tak hanya itu, pihaknya juga memiliki program pengembangan masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasional Sido Muncul. Program tersebut berupa pembangunan lingkungan yang berdampak kepada masyarakat, salah satunya desa wisata.

“Kami membangun desa wisata, seperti desa buah dan desa rempah. Program tersebut turut dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK), yakni seberapa besar dampak perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar,” tuturnya.

Pertahankan praktik produksi berkelanjutan

Pada kesempatan sama, General Manager Lingkungan Sido Muncul Hadi Hartojo mengatakan bahwa penghargaan Industri Hijau yang diraih Sido Muncul tidak lepas dari dukungan manajemen. Dukungan tersebut membuat pihaknya terus melakukan pengembangan dan inovasi.

Adapun, lanjut Hadi, penilaian pada penghargaan Industri Hijau dilakukan terhadap tiga aspek di perusahaaan, yakni teknis, produksi, dan manajemen. Dari ketiga aspek tersebut, Sido Muncul mendapatkan skor di atas 92.

“Dengan dukungan dari manajemen, kami (dapat) mengerahkan sumber daya untuk terus berbuat lebih baik lagi,”’ kata Hadi.

Hadi pun menjabarkan kunci Sido Muncul bisa mendapatkan penghargaan Industri Hijau sebanyak empat kali berturut-turut.

Dalam proses produksi, Sido Muncul tidak hanya menghasilkan produk jamu berkualitas. Perusahaan juga memperhitungkan besaran emisi serta dampak dan pengelolaan limbah terhadap lingkungan.

“Efektivitas dalam pemakaian bahan baku dan efisiensi dalam penggunaan listrik dan air menjadi salah satu kunci dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan,” ujar Hadi.

Terkait sumber energi, Hadi Melanjutkan, Sido Muncul sudah menggunakan teknologi panel surya di pabrik Klepu, Kabupaten Semarang. Selain itu, sejak 2019, Sido Muncul juga sudah menggunakan gas untuk mencukupi 50 persen kebutuhan energi dan sisanya berasal dari limbah bahan bakar.

Penggunaan limbah sebagai bahan bakar, jelasnya, mampu menekan biaya produksi dalam penggunaan energi.

Ia pun berharap, sebagai peraih penghargaan Industri Hijau, Sido Muncul dapat terus mengimplementasikan praktik produksi berkelanjutan yang peduli terhadap keberlangsungan lingkungan.

“Semoga kami dapat terus meneruskan prestasi ini di tengah tantangan permasalahan lingkungan di masa depan,” tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2021/12/01/102500526/raih-penghargaan-industri-hijau-empat-kali-berturut-turut-bukti-komitmen-sido

Terkini Lainnya

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Bagikan artikel ini melalui
Oke