Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa itu Passive Income: Pengertian, Jenis, dan Caranya Mendapatkannya

JAKARTA, KOMPAS.com – Passive income adalah salah satu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kalangan investor, termasuk kaum milenial. Bahkan, banyak anak muda sekarang yang sedang berjuang membangun passive income untuk menghasilkan uang. Apa itu passive income?

Secara sederhana, passive income artinya pendapatan atau penghasilan pasif. Ada juga yang mengartikan passive income adalah penghasilan sampingan. Passive income artinya penghasilan (uang) yang diperoleh seseorang dengan melakukan aktivitas yang sangat minim.

Passive income adalah cara yang baik untuk membantu seseorang menghasilkan uang tanpa harus banyak aktif. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Membangun passive income artinya berusaha agar uang atau aset yang dimiliki bekerja untuk kita dan menghasilkan uang.

Pengertian passive income

Dikutip dari Investopedia, Kamis (2/12/2021), passive income adalah penghasilan yang diperoleh dari sewa properti, kemitraan terbatas, atau perusahaan lain di mana seseorang tidak terlibat secara aktif. Seperti halnya pendapatan aktif, passive income biasanya dikenakan pajak.

Secara umum, penghasilan atau pendapatan itu dibagi ke dalam tiga kategori utama yaitu pendapatan aktif, pendapatan pasif (passive income), dan pendapatan portofolio. Ada yang mengartikan passive income adalah sebagai silent investor.

Namun, beberapa analis menganggap pendapatan portofolio sebagai passive income. Sehingga dividen dan bunga akan dianggap pasif.

Passive income adalah dambaan setiap orang, terutama para investor. Karena dengan passive income yang terbangun, tidur pun tetap bisa mendapatkan penghasilan.

Jenis passive income

Secara garis besar, setidaknya ada 3 jenis passive income. Jenis passive income pertama adalah paper asset, contohnya deposito, saham, atau reksadana yang bisa memberikan bunga atau imbal hasil meskipun ketika Anda tidur.

Jenis passive income kedua adalah bisnis yang dijalankan tanpa Anda terlibat aktif di dalamnya. Misalnya, usaha laundry atau minimarket.

Sedangkan jenis passive income ketiga adalah dari properti yang disewakan. Misalnya bisnis sewa rumah, kost-kostan, hotel, dan lainnya.

Namun begitu, dari semua passive income yang beragam tersebut harus terus dikembangkan supaya keuangan tetap aman dan masa depan terjamin.

Cara mendapatkan passive income

Dikutip dari Kompas.com, Heinrich Vincent, CEO PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) membagikan tips untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau passive income.

Berikut cara mendapatkan penghasilan tambahan (passive income) tanpa mengganggu pekerjaan utama:

1. Manfaatkan internet untuk mencari informasi tambahan

Kemudahan akses internet membuka lebar peluang bagi siapapun untuk dapat belajar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Hampir semua hal dapat kamu temukan di internet secara gratis, termasuk inspirasi cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

“Anda bisa menyimak beberapa video tips dan trick singkat di YouTube, diskusi di forum-forum terpercaya, hingga mengikuti beberapa tokoh yang kerap membagikan pengalamannya di media sosial,” kata Heinrich.

Untuk membekali diri dengan pengetahuan yang lebih mendalam, Anda bisa mengikuti webminar atau talkshow inspiratif. Saat ini, berbagai platform media sosial sering menyelenggarakan acara talkshow gratis yang bisa Anda manfaatkan.

“Selain untuk belajar, internet juga tentunya bisa menghubungkan Anda dengan pihak-pihak yang mungkin bisa membantu kelangsungan usaha Anda,” jelas Heinrich.

2. Maksimalkan waktu di luar jam kerja

Menurut Heinrich, manajemen waktu yang baik merupakan kunci utama untuk mendapatkan penghasilan tambahan, salah satunya dengan memanfaatkan waktu luang untuk mengambil pekerjaan lain di luar pekerjaan utama.

Hal ini penting agar Anda dapat fokus menjalani kedua pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan waktu luang untuk menyalurkan keterampilan lain di luar pekerjaan utama secara part time atau menjadi freelancer.

Misalnya, mengambil pekerjaan freelance saat weekend sebagai videographer pada acara pernikahan atau membuat desain undangan untuk sebuah acara.

“Namun, jangan lupa juga menyisihkan waktu untuk istirahat dan me-time agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga,” tambah Heinrich.

3. Mencari passive income dengan berinvestasi

Strategi satu ini cocok bagi Anda yang sudah sibuk mengurus pekerjaan utama sembari mengelola pekerjaan tambahan, namun masih ingin menabung pundi penghasilan. Dia bilang, investasi merupakan salah satu cara yang praktis untuk mendapatkan passive income karena bisa dilakukan secara online melalui gadget saja.

Selain berinvestasi pada produk reksa dana atau logam mulia, Anda bisa mencoba investasi dengan sistem crowdfunding. Investasi ini menerapkan konsep urunan atau crowdfund bersama beberapa orang untuk membiayai franchise atau bentuk bisnis lain.

“Selain mudah, sistem crowdfunding juga dapat dimulai dengan nominal investasi yang tidak terlalu tinggi karena melibatkan banyak orang untuk pengumpulan dana,” jelas dia.

Demikian informasi tentang passive income. Bisa dikatakan, passive income adalah penghasilan yang didapatkan tanpa harus beraktivitas secara aktif. Membangun passive income artinya menyiapkan masa depan agar merdeka secara finansial.

https://money.kompas.com/read/2021/12/02/090655026/apa-itu-passive-income-pengertian-jenis-dan-caranya-mendapatkannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke