Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hitung-hitungan PLN, Konversi LPG ke Kompor Induksi Bisa Bikin Negara Hemat Rp 27,3 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) memastikan mendukung pemerintah dalam melakukan transisi ke energi yang ramah lingkungan.

Salah satunya dengan mendukung konversi kompor gas atau LPG ke kompor induksi guna menekan defisit transaksi berjalan (CAD) akibat impor LPG.

Menurut perhitungan PLN, pengalihan ke kompor yang berbasis energi listrik untuk 30 juta penerima manfaat akan menghemat uang negara sebesar Rp 27,3 triliun selama empat tahun.

Angka penghematan itu berasal dari penghematan impor LPG sebesar Rp 25,9 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp 1,4 triliun.

"Selain menyelamatkan defisit transaksi berjalan, implementasi konversi kompor LPG ke kompor induksi juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong program-program transisi energi," ujar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dalam keterangannya, Kamis (2/12/2021).

Ia mengaku, optimistis program konversi LPG ke kompor induksi bisa terlaksana. Hal itu mengingat Indonesia memiliki sejarah kesuksesan konversi minyak tanah ke LPG.

Dia menjelaskan, dalam konversi minyak tanah ke LPG, pemerintah perlu menerbitkan beleid setingkat Peraturan Presiden (Perpres) sebagai landasan hukumnya.

Maka, untuk konversi dari LPG ke kompor berbasis listrik juga diperlukan payung hukum yang memperkuat pelaksanaannya.

"Kita harus luncurkan perpres ini (untuk konversi kompor induksi) setelah itu baru kita bangun bersama-sama. Ini kepentingan bangsa, bukan kepentingan PLN ataupun Pertamina," kata dia.

Kendati memerlukan komitmen bersama dalam implementasi konversi kompor LPG ke kompor induksi, Bob bilang, PLN pun telah mengkampanyekan penggunaannya.

Sejak dua tahun lalu, PLN telah meluncurkan program 1 juta kompor induksi dengan fokus kampanye ke pelanggan.

Selain itu, bersinergi dengan perumahan-perumahan baru menggunakan kompor induksi dengan memberikan promo ekstra daya.

Menurut dia, dari kampanye 1 juta kompor induksi tersebut, kini sudah sekitar 126.000 pelanggan PLN yang beralih menggunakan kompor berbasis energi listrik.

Oleh sebab itu, Bob menekankan, untuk semakin mempercepat transisi energi tersebut, diperlukan kebijakan yang sistematis dari pemerintah guna mendorong masyarakat beralih ke kompor induksi.

Maka, PLN pun akan mendorong transisi lewat pemberian insentif kelistrikan.

"Kita perlu mekanisme kebijakan, setelah itu baru memberi insentif," kata Bob.

Terlepas dari manfaat yang didapatkan negara, menurut PLN, penggunaan kompor induksi lebih lebih aman dan mudah.

Kompor ini menggunakan energi listrik sebagai energi panas, tetapi tidak memancarkan api layaknya kompor gas.

Kompor induksi bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.

Panas yang dihasilkan pun langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh, tidak terasa panas dan relatif aman.

Selain itu, dari sisi waktu memasak juga lebih hemat, karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas.

Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat, sehingga hemat waktu yang pada akhirnya akan menghemat penggunaan energi.

https://money.kompas.com/read/2021/12/02/151142526/hitung-hitungan-pln-konversi-lpg-ke-kompor-induksi-bisa-bikin-negara-hemat-rp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke