Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inovasi dan Adopsi Teknologi Jadi Kunci Ekspansi Pertumbuhan Sektor Jasa

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor jasa yang mengalami kontraksi sebesar minus 1,77 persen pada 2020, saat ini mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan karena ditopang oleh perkembangan teknologi informasi.

Sebelumnya mobilitas dan interaksi antara konsumen dan produsen sangat terbatas akibat situasi pandemi sehingga diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Direktur Eksekutif Indonesia Services Dialogue (ISD) Devi Ariyani mengatakan, sebagai sektor yang berkontribusi 55 persen dari PDB, maka peran sektor jasa dalam pemulihan ekonomi nasional sangatlah sentral.

"Saat ini kami melihat, masih berlangsung 3 fase kondisi sektor jasa, yakni terdampak pandemi, pemulihan, dan ekspansi. Tiap sektor yang berbeda memiliki kondisi yang berbeda pula. Dalam hal ini, pengaruh perkembangan dan penerapan teknologi informasi menjadi sangat besar, inovasi dan adopsi teknologi adalah kunci ekspansi pertumbuhan sektor jasa," ujar Devi dalam siaran resminya yang dikutip Kompas.com, Jumat (3/12/2021).

Devi menjelaskan, ada tiga hal penting terkait penerapan teknologi informasi di masa pandemi Covid-19 ini.

Pertama, hadirnya perkembangan teknologi membuka peluang sektor jasa untuk meningkatkan transaksi bisnis seperti halnya jasa kesehatan dan pendidikan.

Kedua, inovasi dan adopsi teknologi di berbagai bidang jasa perlu dilakukan karena akan mendorong pertumbuhan dan ekspansi.

Ketiga, perlu investasi untuk penerapan teknologi informasi yang berkembang untuk memudahkan akses, meningkatkan kualitas, meningkatkan daya saing, dan efisiensi berusaha.

“Inovasi dan investasi saja tidak cukup. Diperlukan satu reformasi kebijakan untuk mendukung pertumbuhan sektor jasa. Untuk itu, kami dari ISD akan bergerak bersama pelaku usaha yang ada dan mendampingi pemangku kebijakan untuk dapat merumuskan kebijakan sehingga iklim usaha yang kondusif bisa tercipta,” ujar Devi.

Devi menambahkan, ada tiga fase dalam keberlangsungan bisnis sektor jasa.

Fase pertama adalah terdampak, dimana sektor-sektor jasa masih akan merasakan dampak pandemi.

Fase kedua adalah pemulihan. Menurut dia, sektor-sektor jasa yang memasuki tahap ini pada awalnya terdampak pandemi, tetapi sudah mengalami rebound.

"Umumnya sektor pada fase ini tidak sepenuhnya bergantung pada interaksi dan mobilitas konsumen. Contohnya adalah sektor jasa keuangan, jasa perusahaan, dan jasa perdagangan. Ketiga sektor tersebut mengalami puncak kontraksi pada Kuartal II-2020, dan mengalami rebound pada dua kuartal setelahnya," kata Devi.

Sementara fase ketiga adalah ekspansi.

Diakui Devi, ada dua sektor jasa yang tumbuh pesat ketika masa pandemi, yaitu sektor informasi-komunikasi dan sektor jasa kesehatan.

Sektor jasa informasi dan komunikasi mengalami percepatan pertumbuhan, dimana pada kuartal IV-2020 tumbuh 10,91 persen, lebih tinggi pada kuartal yang sama tahun 2019 yang sebesar 9,78 persen.

Pada era pandemi sektor informasi dan komunikasi menjadi enablers aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, pendidikan, hingga transaksi keuangan saat ini beralih dilakukan secara daring.

“Pada tahun 2020, dari 13 sektor jasa, hanya dua sektor yang mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi daripada tahun 2019. 7 sektor jasa mencatatkan pertumbuhan negatif di tahun 2020, dimana puncaknya terjadi pada Kuartal II-2020," kata Devi.

"Contohnya, pada sektor akomodasi-makanan minuman yang pada Kuartal IV-2019 mencatat pertumbuhan 6,36 persen (YoY), sedangkan pada Kuartal II-2020 mengalami kontraksi hingga minus 22 persen (YoY),” sambung dia.

https://money.kompas.com/read/2021/12/03/073000326/inovasi-dan-adopsi-teknologi-jadi-kunci-ekspansi-pertumbuhan-sektor-jasa-

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke