Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kucuran Dana Fintech ke Sektor Produktif Capai Rp 69,39 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai dengan Oktober 2021 penyaluran pembiayaan industri fintech peer to peer (P2P) lending sektor produktif mencapai Rp 69,39 triliun atau 53,63 persen dari akumulasi penyaluran pembiayaan secara total sampai dengan saat ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi mengatakan industri fintech peer to peer (P2P) lending sektor produktif mengalami pertumbuhan.

"Besarnya penyaluran pembiayaan pada sektor produktif tersebut menunjukkan pentingnya kehadiran fintech P2P lending di tengah masyarakat. Hal ini sejalan fokus perhatian pemerintah yang mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata Riswandi, Kamis (2/12/2021).

Sementara itu, secara total akumulasi penyaluran pinjaman industri fintech P2P lending mencapai Rp 272,43 triliun dengan outstanding sebesar Rp 27,91 triliun.

Menurut Riswandi, dengan pertumbuhan tersebut, peran fintech lending atau pinjaman online untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia tak perlu diragukan.

“Fintech lending memiliki keunggulan dalam menjangkau masyarakat lebih luas dan kecepatan dalam melakukan transaksi. Hal ini bisa menjadi alat yang sangat baik untuk meningkatkan inklusi keuangan maupun jangkauan ke masyarakat yang unbankable atau belum bisa mengakses layanan keuangan perbankan,” terangnya.

Salah satu pemain fintech P2P PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas juga menyatakan, sampai dengan Oktober 2021 penyaluran pembiayaan pada sektor produktif telah mencapai Rp 5,76 triliun.

Direktur Utama PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas Dani Lihardja mengatakan, faktor pendukungnya adalah kebutuhan akan pendanaan semakin banyak karena ekonomi sudah mulai berjalan Kembali.

"Untuk saat ini kami masih menyasar bidang logistik yang masih mendominasi perolehan pencairan terbanyak karena kondisi covid tetap menjadi faktor dominan, orang sudah senang berbelanja masih menggunakan online," kata Dani kepada kontan.co.id, Jumat (3/12/2021).

Di tahun depan Danamas juga memproyeksikan penyaluran pendanaan pada sektor produktif bisa mencapai Rp 2,2 triliun. Oleh karena itu, dalam menjaga kinerja perusahaan, Danamas menerapkan strategi dengan tetap menjalin hubungan baik dengan rekan bisnis eksisting, membuka lahan baru dengan jenis yang sama, dan diferensiasi yang akan menjadi panduan menuju market yang baik yaitu memulai dengan agunan.

PT Amartha Mikro Fintek juga mengatakan, secara umum, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp 5 triliun untuk pembiayaan produktif. Di tahun 2021, hingga bulan November, lebih dari Rp 2 triliun pembiayaan disalurkan kepada mitra Amartha.

"Penyaluran ini bertumbuh 2,5 kali lipat yoy sejak awal pandemi di tahun 2020 lalu, yang sempat turun signifikan mengingat lockdown pertama kali diumumkan oleh pemerintah dan memberi dampak besar bagi berbagai sektor," ungkap Andi Taufan Garuda Putra CEO Amartha.

Andi menjelaskan bahwa, faktor pendorongnya ada banyak. Secara internal, Amartha sendiri menerapkan kebijakan yang lebih kondusif terhadap penyaluran pendanaan, seperti optimasi machine learning dalam menentukan credit scoring yang akurat, sehingga pinjaman yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan bayar mitra.

Menurutnya, ekspansi ke Sumatra dan Sulawesi juga berperan besar terhadap pertumbuhan Amartha di tahun ini. Karena, performa bisnis di luar Jawa terbilang stabil dan mampu menghasilkan kinerja keuangan yang sehat. Sekitar lebih dari 60 persen penyaluran Amartha disalurkan ke luar pulau Jawa, yang performanya bertumbuh positif.

"Selain itu, kondisi pandemi yang semakin membaik juga turut memengaruhi usaha mitra, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi usahanya," katanya.

Amartha menargetkan penyaluran pembiayaan hingga Rp 2,5 triliun di akhir tahun 2021. Amartha juga menargetkan untuk dapat menjangkau satu juta mitra di akhir tahun nanti.

"Kami optimis target tersebut dapat tercapai, mengingat saat ini penyaluran di 2021 sudah mencapai dua triliun lebih, dan jumlah mitra sudah mencapai 900.000 lebih," tambah Andi.

Di tahun depan, Amartha juga optimis dapat menyalurkan pendanaan lebih banyak lagi ke luar pulau Jawa. Sekitar Rp 1 triliun pihaknya targetkan dapat tersalurkan di wilayah Sulawesi. Dan Rp 1 triliun, khusus untuk wilayah Sumatra Selatan saja.

"Jadi, sudah dipastikan wilayah Sumatra mendapat porsi yang cukup besar, jika melihat untuk Sumsel saja mendapat porsi satu triliun," ujar Andi.

Andi menerangkan, lebih dari 60 persen sektor produktif di Amartha bergerak di industri perdagangan, seperti warung kelontong, warung makan, warung sayur, warung kopi, dan lain-lain.

"Inilah sektor yang terbilang stabil performanya. Karena, demand dari sektor ini tetap tinggi meskipun kondisi sedang pandemi. Ke depannya, sektor ini tetap berpotensi untuk bertumbuh lebih baik," ucap Andi.

Dalam menjaga kinerja perusahaan ke depan, Amartha senantiasa berupaya untuk mengajak banyak pihak untuk bersama-sama mendongkrak potensi UMKM dengan menyalurkan pendanaan melalui Amartha. Jadi kata Andi, ke depannya kolaborasi dengan berbagai institusi akan tetap pihaknya lakukan, baik dengan perbankan maupun institusi lainnya. (Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: OJK catat pembiayaan produktif fintech terus melonjak

https://money.kompas.com/read/2021/12/03/202641926/kucuran-dana-fintech-ke-sektor-produktif-capai-rp-6939-triliun

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke