Pada Desember 2020, penelitian Exton Consulting, sebuah perusahaan konsultan strategi dan manajemen untuk sektor jasa keuangan yang berbasis di Paris, Perancis menemukan ada 256 neobank di seluruh dunia.
Jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat karena masyarakat dunia sudah menemukan kemudahan saat menggunakannya. Selain itu, bank-bank konvensional juga sudah mulai merambah ke neobank.
Forbes melaporkan, neobank sering disebut dengan challenger bank karena hanya menggunakan teknologi digital sebagai basis pelaksanaannya. Perusahaan-perusahaan neobank tidak memiliki kantor fisik khusus untuk nasabah.
Kantor mereka biasanya hanya untuk operasional karyawan-karyawannya. Karena itu, semua kegiatan keuangan; baik itu pembukaan rekening, pengajuan komplain, dan sebagainya dilakukan secara daring.
Sistem neobank yang serba digital menargetkan kaum Gen Z dan Milenial sebagai penggunanya. Kedua generasi tersebut dapat dikatakan sudah sangat andal dalam menggunakan teknologi (tech-savvy). Selain itu, Gen Z juga belum merasa perlu memiliki banyak rekening yang terlalu teknis, seperti rekening giro, rekening pasar uang, atau saham akun perdagangan.
Prospek neobank di Indonesia
Masyarakat Indonesia sendiri sangat terbuka terhadap perkembangan dunia digital, khususnya yang tinggal di wilayah perkotaan. Penelitian Surjandy dan kawan-kawan (2020) memaparkan bahwa penggunaan bank digital di dunia dengan media internet meningkat sebesar 270 persen.
Peningkatan tersebut mengindikasikan kebutuhan masyarakat akan sektor keuangan yang lebih praktis semakin tinggi.
Sementara itu, laporan McKinsey juga menyebutkan penggunaan bulanan perbankan digital di Indonesia telah tumbuh dua kali lebih cepat daripada negara berkembang di Asia lainnya.
Banyak neobank yang mulai bermunculan di Indonesia, seperti Jenius dan Neo+. Karena itu, prospek neobank sangat menjanjikan di Indonesia.
Meskipun semakin menjanjikan, tetapi neobank tidak akan menggantikan bank konvensional secara penuh. Banyak faktor, baik teknis dan nonteknis yang masih menjadi kendala masyarakat Indonesia.
Salah satu faktor teknisnya adalah masih kurangnya literasi dan pengetahuan digital masyarakat Indonesia. Selain itu, akses internet yang tidak merata juga akan membuat neobank sulit diakses bagi orang yang tinggal di pelosok.
Sementara itu, faktor nonteknis adalah masih kurangnya rasa percaya akan keamanan data pengguna. Neobank yang kini namanya belum sebesar bank konvensional, terkadang membuat masyarakat skeptis akan sistem keamanan data. Tidak adanya kantor fisik juga terkadang memengaruhi kepercayaan masyarakat.
Kelebihan dan kekurangan neobank
Neobank memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan neobank yang pertama, yaitu biaya yang lebih murah. Neobank dapat membuat penggunanya menyimpan hingga uang terendah dan tanpa minimal. Selain itu, biaya admin cenderung sedikit, bahkan tidak ada.
Kelebihan kedua adalah suku bunga tinggi sehingga angka peminjaman yang didapatkan oleh pengguna lebih tinggi. Terakhir, kenyamanan karena pengguna dapat mengaksesnya setiap saat, bahkan saat mereka sedang melakukan pekerjaan lain.
Di samping kelebihan, juga ada kekurangan neobank. Pertama, neobank masih belum memiliki landasan hukum yang kuat di Indonesia. Kedua, neobank tidak memiliki kantor cabang secara fisik sehingga tidak ada akses bantuan secara tatap muka. Terakhir, layanan yang ditawarkan neobank cenderung lebih sedikit daripada bank konvensional.
Aspek yang perlu dipertimbangan sebelum gunakan neobank
Sebelum menggunakan neobank, banyak aspek yang harus diperhatikan. Meskipun ia memiliki segudang kemudahan, tetapi neobank tidak ditujukan untuk semua kalangan.
Dengan teknologi sebagai basisnya, tentu masyarakat yang tidak andal diharapkan lebih bijak sebelum mendaftarkan diri.
Akan tetapi, bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi dan mengandalkan internet, neobank mungkin akan cocok karena akan memudahkan dalam mengontrol keuangan. Selain itu, neobank dapat digunakan untuk bertransaksi di luar negeri dengan biaya yang murah.
Bagi pekerja imigran, hal ini tentu sangat memudahkan mereka.
Berdasarkan laporan Forbes, sangat penting untuk memastikan bahwa setiap neobank kita gunakan diasuransikan secara federal. Perlindungan tersebut misalnya neobank telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Financial Services Compensation Scheme (FSCS), untuk pengguna internasional. Hal ini tentu akan memastikan tingkat keamanan data dan juga uang di dalam neobank.
Jika ingin tahu informasi lebih lanjut terkait neobank? Yuk, dengarkan CUAN di Spotify atau akses melalui tautan https://bit.ly/CUANBankmasakini-AS.
https://money.kompas.com/read/2021/12/06/142147326/neobank-dan-keberlanjutannya-setelah-pandemi