Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Darmawan Prasodjo, Eks Timses Jokowi, Kader PDIP, Kini Jadi Dirut PLN

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran direksi PT PLN (Persero). Erick mengangkat Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN untuk menggantikan Zulkifli Zaini yang dicopot setelah sudah dua tahun menjabat posisi tersebut.

Hal itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN 2021. Surat Keputusan RUPS pun disampaikan langsung oleh Erick di Kantor Pusat PLN di Jakarta dan berlaku sejak 6 Desember 2021.

Sosok Darmawan Prasodjo sendiri sebenarnya wajah baru di PLN. Ia sebelumnya merupakan wakil direktur utama saat Zulkifli masih menjabat.

Dikutip dari laman resmi PLN, Darmo lahir di Magelang pada 19 Oktober 1970. Darmawan meraih gelar Bachelor of Computer Science dari Texas A&M University pada tahun 1994, Master of Computer Science dari Texas A&M University pada tahun 2000.

Ia lalu menyelesaikan gelar Doktor Ekonomi Terapan, Ekonomi Sumber daya alam di Texas A&M University kolaborasi dengan Duke University tahun 2011. Sempat berkarier di luar negeri, ia kemudian pulang ke Indonesia. 

Beberapa profesi sempat dilakoninaya di Indonesia. Ia sempat mengepalai Center for Green Economy dan Kepala Jurusan di Prodi Green Economy di Surya University tahun 2012-2013. Jabatan lainnya, yakni Presiden Komisaris Amesti Energi Nusantara tahun 2013 – 2014.

Darmawan Prasdjo juga sempat berkiprah di partai politik. Ia menjadi kader PDIP dan mendaftar sebagai calon anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah pada pemilu legislatif tahun 2014. 

Dapil V meliputi wilayah karesidenan Solo yang meliputi wilayah Solo, Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali. Namun, Darmawan Prasodjo gagal lolos ke DPR karena kalah suara, salah satunya dari Puan Maharani. 

Masuk ke lingkaran PDIP, ia kemudian menjadi tim pendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-JK. Tugasnya adalah menjadi tim ahli pasangan Jokowi-JK yang bertugas memberikan masukan saat debat capres-cawapres pada Pilpres 2014.

Sebagai penasihat pasangan Jokowi-JK di sektor ekonomi dan energi, namanya beberapa kali wara-wiri di berbagai pemberitaan media massa nasional 

Ia juga pernah masuk sebagai pejabat di lingkaran Istana. Darmawan Prasodjo pernah menjabat sebagai Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden tahun 2015-2019. 

Ia diangkat oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang ketika itu menjadi Kepala KSP.

Pesan Erick Thohir

Erick mengatakan, Zulkifli yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PLN sejak Desember 2019, dinilai telah memimpin perusahaan yang melayani kebutuhan hidup seluruh rakyat Indonesia ini dengan hati dan keikhlasan.

“Amanah dalam mengelola PLN untuk bertahan dan tetap melayani, serta meringankan beban masyarakat miskin dan tidak mampu saat pandemi Covid-19 mengisyaratkan beliau memahami komitmen yang diemban,” kata Erick seperti dikutip dalam keterangan resminya, Senin (6/12/2021).

Ia menekankan, dalam mengelola perusahaan terutama BUMN, seorang pemimpin memang harus menyandarkan tanggung jawab yang diemban dengan hati dan keikhlasan. Sebab, bagaimana pun juga, jabatan yang diemban adalah sebuah amanah.

"Amanah untuk memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada negara dan memiliki dampak sosial seluas-luasnya berupa peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Terhadap Darmawan, Erick berpesan untuk bisa melanjutkan dan meningkatkan upaya transformasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Menurutnya, tantangan transformasi PLN ke depan tidak hanya terbatas pada perbaikan finansial PLN, tetapi juga menghadapi zaman yang mengarah pada energi lebih hijau, digitalisasi, servis kepada masyarakat.

“Transisi energi yang dilakukan PLN perlu dilakukan terobosan sehingga tidak membebani negara dan masyarakat,” katanya.

https://money.kompas.com/read/2021/12/06/142749926/darmawan-prasodjo-eks-timses-jokowi-kader-pdip-kini-jadi-dirut-pln

Terkini Lainnya

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke