Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aliran Listrik di Kawasan Terdampak Erupsi Gunung Semeru Mulai Pulih

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyebutkan, sebanyak 69 dari 79 trafo listrik di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru yang padam, kembali dinyalakan pada Senin (6/12/2021).

"Kami mendapatkan laporan bahwa tim PLN yang turun ke lapangan hari ini akan menyalakan 69 trafo yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Normalisasi dan pengecekan instalasi dilakukan dengan tetap memperhatikan zona aman," ujar Agung dalam keterangan pers tertulis.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Adi Priyanto mengatakan, untuk daerah yang masih terputus akan dilakukan pembangunan jaringan listrik baru.

Sementara untuk 10 trafo lainnya belum bisa dipulihkan.

Alasannya, lokasi trafo tersebut berada di aliran erupsi Gunung Semeru sehingga tim PLN tidak diizinkan untuk mengakses lokasi tersebut.

Tak hanya itu, PLN juga telah mengumpulkan genset portable berkapasitas 2,2 sampai 4 Kilowatt (KW) sebanyak 8 unit, kapasitas 23 KW sebanyak 1 unit dari ULP dan UP3 terdekat.

"Kami upayakan maksimal untuk penarikan jaringan baru dari daerah Dampit. Hari ini ditargetkan 69 trafo menyala. Untuk penormalan sepuluh trafo lainnya masih menunggu informasi dari pihak berwenang dan kondisi aman," jelas Adi.

Dalam upaya penormalan sistem kelistrikan di daerah terdampak erupsi Gunung Semeru, PLN menerjunkan 124 personel.

Sebagaimana diketahui, hingga Minggu (5/12/2021), pukul 17.00 WIB, jumlah gardu distribusi yang sudah menyala mencapai 33 gardu atau 29,5 persen gardu sudah normal.

Masih terdapat 79 gardu yang padam dari total 112 gardu terdampak. Sementara jumlah pelanggan yang sudah menyala mencapai 7.697 pelanggan atau 25,2 persen, sedangkan 22.826 pelanggan masih terdampak.

https://money.kompas.com/read/2021/12/06/162119126/aliran-listrik-di-kawasan-terdampak-erupsi-gunung-semeru-mulai-pulih

Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke