"Kami melihat walaupun bisnis waralaba dan lisensi betul-betul terpukul pandemi, bisnis ini pada tahun 2020 masih tetap berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja," ujar Lutfi saat pembukaan Franchise Forum dan BizFest 2021 secara virtual, Selasa (7/12/2021).
"Bahkan, bisnis waralaba ini juga mencatatkan omzet tidak kurang dari Rp 54,4 miliar," sambungnya.
Mendag lutfi menilai potensi pasar waralaba Indonesia sangat menjanjikan. Oleh sebab itu dia berharap dengan adanya kerja sama baik dari pemerintah hingga pengusaha franchise bisa mendorong pengembangan bisnis waralaba di Tanah Air.
"Saya optimistis dengan kolaborasi waralaba kita dapat menguasai pasar bahkan bisa menembus pasar global," kata Mendag Lutfi.
Di sisi lain, Mendag mengaku bangga karena Indonesia tidak menjadi target pasar waralaba asing karena waralaba lokal sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia Tri Rahardjo mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya di kuartal IV-2021, ada sebanyak 25 persen pelaku industri franchise sudah pulih hingga 100 persen.
Tri menuturkan berdasarkan survei kecil-kecilan yang dilakukan Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia dengan melibatkan 30 responden, tercatat ada sebanyak 25,8 persen reponden yang menjawab bahwa bisnis mereka berangsur normal 90 hingga 100 persen.
Selain itu, sebanyak 32,3 persen responden yang mengaku bisnisnya akan normal dari 80-89 persen, dan 16,1 responden yang mengaku bisnisnya akan kembali tumbuh dari 70-79 persen dibandingkan pada saat pandemi terjadi.
"Artinya apa, kami melihat bahwa di tengah pandemi ini pelaku usaha optimistis menatap masa depan dan akan melakukan pengembangan bisnis di 2022," kata Tri Rahardjo.
https://money.kompas.com/read/2021/12/07/134240026/meski-terpukul-pandemi-industri-franchise-serap-628000-tenaga-kerja-pada-2020