Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Apa Itu Aset Likuid dan Urgensinya dalam Investasi

JAKARTA, KOMPAS.com – Likuid adalah istilah yang tidak asing lagi di dunia keuangan dan investasi. Likuid adalah hal yang merujuk pada seberapa mudah sebuah aset dicairkan. Lalu apa itu aset likuid?

Sederhananya, likuid adalah aset yang bisa diubah menjadi uang tunai tanpa mengurangi nilainya secara drastis. Artinya, ketika memiliki aset tertentu, seseorang akan gampang mencairkannya dalam bentuk tunai.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, likuid artinya cair, atau dalam bentuk cair. Jadi aset likuid adalah aset yang mudah dicairkan tanpa harus memakan waktu lama.

Dikutip dari laman Investopedia, Selasa (7/12/2021), aset likuid adalah jenis aset yang bisa dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat. Memiliki aset yang likuid menjadi penting baik untuk individu maupun perusahaan.

Sedangkan aset yang paling likuid adalah uang tunai. Mengapa demikian? Karena uang tunai mudah diakses dan tidak akan mengalami penurunan nilai saat digunakan. Uang tunai bisa digunakan kapan saja, terutama saat mengalami keadaan darurat seperti sakit atau terkena PHK.

Selain itu, alasan kenapa uang tunai dianggap sebagai aset yang paling likuid adalah karena dapat dengan cepat dan mudah diubah menjadi aset lain.

Aset likuid adalah istilah yang merujuk pada likuditas. Sedangkan likuiditas adalah kelonggaran atau kecepatan sebuah aset atau sekuritas dikonversi menjadi uang tunai dan memengaruhi nilai pasarnya.

Dengan demikian, likuiditas menggambarkan sejauh mana suatu aset dapat dengan cepat dibeli atau dijual di pasar pada harga yang mencerminkan nilai intrinsiknya.

Mengapa aset likuid penting?

Jika suatu aset tidak likuid, maka akan sulit untuk menjual atau mengubah aset atau sekuritas tersebut menjadi uang tunai.

Sebagai contoh, seseorang memiliki barang yang sangat langka dan berharga senilai Rp 1 miliar. Namun jika tidak ada pembelinya, maka itu tidak relevan karena tidak ada yang akan membayar mendekati nilai yang dinilai, dan ini sangat tidak likuid.

Contoh lain, ada orang yang memiliki rumah untuk dijual, tetapi dia butuh pihak ketiga untuk mencari pembalinya, maka itu akan memakan waktu lebih lama dan menambah biaya.

Sedangkan aset likuid adalah aset yang mudah dan cepat dijual untuk nilai penuhnya dan dengan sedikit biaya. Perusahaan harus memiliki aset likuid yang cukup untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya seperti tagihan atau penggajian atau menghadapi krisis likuiditas, yang dapat menyebabkan kebangkrutan.

Aset-aset paling likuid

Ada banyak contoh aset-aset yang paling likuid. Misalnya produk investasi di pasar modal seperti saham, obligasi, dana pasar uang hingga reksadana.

Aset-aset tersebut akan lebih mudah dicairkan dalam bentuk kas atau uang tunai dibanding aset lain seperti real estate, barang langka maupun seni rupa. Biasanya, pencairan aset-aset investasi keuangan ini mudah dicairkan dalam waktu singkat.

Berikut contoh aset-aset paling likuid:

  • Uang tunai (kas). Uang tunai adalah aset yang paling likuid. Karena uang tunai adalah alat tukar resmi dan setiap orang membutuhkan uang tunai.
  • Aset pasar uang seperti sertifikat bank Indonesia (SBI), surat berharga pasar uang (SBPU), dan lainnya
  • Saham yang rutin diperdagangkan di bursa efek Indonesia (BEI). Biasanya saham likuid ini yang masuk daftar indeks LQ45.
  • Reksadana juga termasuk salah satu aset yang likuid. Siapa pun bisa dengan mudah dan cepat melakukan transaksi jual beli reksadana.
  • Exchange-traded funds (ETF) yakni reksadana yang diperdagangkan di bursa efek.

Sedangkan aset yang tidak likuid adalah contohnya tanah, bangunan rumah, apartemen, karya seni rupa, dan barang koleksi lainnya. Terutama aset yang membutuhkan waktu lama untuk dicairkan dalam bentuk uang tunai.

Demikian informasi tentang apa itu aset likuid serta contoh-contohnya. Secara umum, aset likuid adalah aset yang mudah dikonversi dalam bentuk kas atau uang tunai dengan waktu yang relatif singkat.

https://money.kompas.com/read/2021/12/07/151819726/mengenal-apa-itu-aset-likuid-dan-urgensinya-dalam-investasi

Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke