Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah dan IHSG Melenggang di Zona Hijau Pagi Ini

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.619,06 atau naik 15,2 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.603,79.

Sebanyak 252 saham melaju di zona hijau dan 136 saham di zona merah. Sedangkan 186 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,09 triliun dengan volume 1,9 miliar saham.

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Shanghai Komposit 0,38 persen, Hang Seng Hong Kong 0,8 persen, dan Strait Times 0,38 persen. Sementara itu, Nikkei melemah 0,2 persen.

Wall Street pada penutupan pagi ini hijau dengan kenaikan index Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,1 persen, S&P 500 menguat 0,31 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq juga bertambah 0,64 persen.

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi IHSG akan menguat hari ini. Menurut dia, sentiment window dressing akan mendorong kelanjutan penguatan IHSG.

“Masih melanjutkan window dressing, penguatan IHSG berpotensi berlanjut. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.554 – 6.645,” kata William dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.328 per dollar AS, atau naik 29 poin (0,2 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.357 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun rupiah mengalami penguatan, masih ada potensi pelemahan hari ini karena kekhawatiran varian Covid-19, Omicron. Selain itu juga tapering masih menjadi fokus pasar.

“Belum ada perubahan sentimen di pasar keuangan pagi ini. Penyebaran virus Omicron dan wacana percepatan tapering masih menjadi fokus pasar. Pasar mungkin akan memperhatikan kenaikan kembali yield obligasi pemerintah AS, yang bisa mendorong pelemahan rupiah,” kata Ariston.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.380 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.320 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/12/09/093457126/rupiah-dan-ihsg-melenggang-di-zona-hijau-pagi-ini

Terkini Lainnya

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke