Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deretan 6 Kilang Minyak Terbesar di Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Kilang minyak adalah fasilitas mengolah atau memurnikan minyak mentah menjadi berbagai produk seperti solar, bensin, minyak tanah, avtur, dan lainnya.

Berdasarkan situs Kemendikbud, kilang minyak adalah pabrik atau fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan, maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku industri petrokimia.

Produk petrokimia dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari, mulai dari pakaian, laptop, ponsel, detergen, plastik hingga pupuk. Oleh karenanya, kilang minyak adalah penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

Dilansir dari situs Nesfircroft, berdasarkan laporan Badan Energi Internasional, bahan baku petrokimia bertanggung jawab atas 12 persen dari kebutuhan minyak global, dan ini akan tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk petrokimia.

Skala kompleksitas kilang minyak adalah melibatkan proses pengolahan yang sulit dan membutuhkan keahlian mendalam mulai dari konsep awal hingga tahap commissioning atau pengujian dan pengoperasian.

Lalu di mana sajakah kilang minyak terbesar di dunia yang banyak berkontribusi pada keberlangsungan hidup kita sehari-hari?

1. Jamnagar Refinery di India

Kilang minyak terbesar di dunia ini mulai beroperasi pada Juli 1999 dan menjadi fasilitas penyuingan minyak mentah terbesar di dunia.

Kilang minyak terbesar di dunia ini dimiliki sektor swasta yaitu perusahaan Reliance Industries Limited. Kilang minyak yang terletak di Jamnagar, Gujarat, India ini kapasitas produksinya mencapai 1,24 juta barel minyak per hari.

Seluruh komplek kilang minyak sudah terintegrasi penuh dengan kompleks petrokimia, pembangkit listrik captive, pelabuhan captive, infrastruktur terkait, dan kota kecil yang menampung 2.500 karyawan dan memiliki lebih dari 7.500 hektar tanah.

Fakta uniknya, jika semua pipa di kilang minyak terbesar di dunia ini disambungkan satu persatu maka akan sepanjang jarak dari India Utara dan India Selatan.

Ketika kilang minyak adalah ini dirampungkan oleh Bechtel pada tahun 2000, kilang ini menjadi komplek kilang dan petrokimia terbesar di dunia yang dibangun dari nol.

Kemudian, dibuat lagi kilang kedua sehingga dilakukan perluasan pada 2008 dengan menghabiskan investasi sebesar 6 miliar dollar AS. Kilang kedua ini hampir dua kali lipat kapasitas produksinya dari kilang pertama.

Pembangunan kilang kedua membutuhkan lebih dari 200.000 pemasok dan dokumen teknik, 4 juta meter perpipaan, lebih dari 1,5 juta meter kubik beton, dan 4.400 buah peralatan utama. Sementara lokasi kerja mencakup area yang lebih besar dari London, Inggris.

2. Kilang minyak Ulsan di Korea Selatan.

Kilang minyak Ulsan dimiliki oleh SK Energy yang berlokasi di Ulsan, Korea Selatan. Pada 2006, kilang minyak mencapai kapasitas produksi sebanyak 1,12 juta barel per hari.

Kilang minyak adalah ini menghasilkan bahan bakar seperti gas cair, bensin, solar, bahan bakar jet, dan aspal. Sebanyak 2.600 orang dipekerjakan di kilang minyak Ulsan.

3. Komplek kilang minyak Paraguana di Venezuela

Kilang minyak terbesar di dunia ini memiliki kapasitas produksi 971.000 barel minyak per hari. Komplek kilang minyak Paraguana bertanggung jawab atas 71 persen kapasitas penyulingan di Venezuela.

Komplek kilang minyak adalah ini terdiri dari kilang Amuay, Kilang Bajo Grande, dan Kilang Cardon. Kilang Cardon dimiliki oleh Shell dan mulai beroperasi pada 1949. Kilang Amuay kemudian dibangun oleh Creole Petroleum pada 1950 dan Kilang Bajo Grande pada 1956 oleh Richmond (sekarang Chevron).

Kapasitas pemrosesan minyak mentah gabungan dari kilang Cardon dan Amuay adalah 955.000 barel per hari, sedangkan pabrik aspal Bajo Grande mampu memproses 16.000 barel minyak mentah per hari.

4. Kilang minyak Yeosu di Korea Selatan

Kilang Yeosu merupakan kilang minyak terbesar kedua di Korea Selatan setelah Kilang Ulsan. Kilang ini memiliki kapasitas produksi 730.000 barel minyak per hari.

Dioperasikan oleh GS Caltex tapi dimiliki oleh Chevron dan GS Group, Kilang Yeosu memproduksi bensin, solar, bahan bakar jet, bahan bakar minyak, dan belerang. GS Caltex memasok lebih dari sepertiga kebutuhan minyak Korea dan mengekspor lebih dari 50 persen produknya.

Baru-baru ini, GS Caltex mengumumkan bahwa telah berhasil beralih dari bahan bakar minyak rendah sulfur (LSFO) ke gas alam cair (LNG) untuk pengoperasian Kilang Yeosu sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbondioksida.

GS Caltex mengharapkan transisi ini untuk mengurangi emisi karbondioksia kilang lebih dari 19 persen dan emisi materi tertentu seperti oksida belerang dan oksida nitrogen lebih dari 30 persen.

5. Kilang minyak Onsan di Korea Selatan

Kilang Onsan dimiliki oleh S-Oil yang juga terletak di Ulsan, Korea Selatan. Kapasitas produksi kilang minyak terbesar ketiga di Korea Selatan ini sebanyak 669.000 barel minyak per hari.

6. Kilang minyak Singapura di Singapura.

Kilang minyak Singapura dimiliki oleh ExxonMobil, memiliki kapasitas produksi 605.000 barel per hari. Kilang minyak adalah ini berlokasi di Pulau Jurong, Singapura.

Kilang ini awalnya terdiri dari dua lokasi yang dihubungkan oleh jaringan pipa. Ada satu lokasi penyulingan di Pioneer Road, yang ditugaskan oleh Mobil pada tahun 1966. Fasilitas penyulingan lainnya terletak di situs Pulau Ayer Chawan, yang ditugaskan oleh Esso pada 1970.

Ketika Esso dan Mobil bergabung pada 1999 menjadi ExxonMobil, perusahaan baru mulai mengoperasikan kedua lokasi sebagai kompleks kilang tunggal.

Kesimpulannya, kilang minyak adalah fasilitas pengolahan minyak mentah. Itulah deretan kilang minyak terbesar di dunia yang berkontribusi jutaan hingga ratusan ribu barel minya per hari untuk kebutuhan masyarakat dunia.

https://money.kompas.com/read/2021/12/09/141321926/deretan-6-kilang-minyak-terbesar-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke