Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembentukan Holding BUMN Pangan Tinggal Tunggu Restu Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi berharap, akhir tahun 2021 ini pembentukan holding BUMN pangan telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Arief menerangkan, setelah proses merger BUMN cluster pangan yang sejenis sudah mendapatkan persetujuan Presiden, proses berikutnya adalah inbreng atau pembentukan Holding BUMN Industri Pangan yang akan dipimpin RNI sebagai holdingnya.

"Diharapkan akhir tahun 2021 ini sudah dapat persetujuan dari Bapak Presiden, setelah berproses mulai dari pembahasan antar 10 Kementerian dan Lembaga yang dilanjutkan dengan harmonisasi," kata Arief saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (13/12/2021).

Membuat BUMN pangan berjalan efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya disebut menjadi tantangan dalam pembentukan holding BUMN pangan.

Di mana pembentukan holding ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dari availability, quality, affordability, dan sustainability, yang selanjutnya akan membuat inklusivitas Petani, Peternak dan Nelayan.

"Tahun 2025 diharapkan Penjualan [keseluruhan BUMN pangan] dapat mencapai lebih Rp 20 triliun. Saat ini kan baru sekitar Rp 14 triliun," ungkapnya.

Digitalisasi dan modernisasi di sektor industri pangan tak ketinggalan dilakukan dalam BUMN pangan. Di antaranya penggunaan IoT, AI dan Aplikasi dalam Pertanian.

"Mulai dari penggunaan drone, Management Asset System, konsolidasi laporan keuangan, Warehouse Management System, Daily Monitoring," kata Arief.

Di sisi hilir baik RNI dan 5 BUMN Pangannya telah menggunakan pemasaran secara digital yaitu e-commerce yang juga bekerjasama dengan beberapa National Main Platform yang ada saat ini.

"Di RNI ada Warung Pangan dari BGR sebelumnya yang saat ini sudah melebur ke PPI. RNI ada Nushinushi dari Rajawali Nusindo anak Perusahaan RNI existing. Warung Pangan itu kita kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM," jelas Arief.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pembentukan holding BUMN Pangan menanti teken Jokowi

https://money.kompas.com/read/2021/12/13/213345226/pembentukan-holding-bumn-pangan-tinggal-tunggu-restu-jokowi

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke