Memasuki usia ke-126 tahun, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, serangkaian capaian telah dicetak oleh perseroan sepanjang tahun 2021.
Salah satu capaian penting bank yang fokus pada segmen UMKM itu ialah pelaksanaan penambahan modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Sukses right issue BRI
Pelaksanaan right issue BRI mendapat respons positif, terefleksikan dari adanya oversubscribed dan total nilai rights issue yang menembus Rp 95,9 triliun.
Pencapaian tersebut menjadikan right issue BRI menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, terbesar ke-3 di Asia dan ke-7 di dunia.
"Kepercayaan publik terhadap BRI masih tinggi. Kami menyampaikan apresiasi tertinggi kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam momentum baru BRI Group di usianya yang akan menginjak ke-126 ini," ujar dia, dalam keterangannya, Rabu (15/12/2021).
Kapitalisasi pasar BBRI sempat memecahkan rekor pada 13 Oktober 2021
Antusiasme investor di pasar modal terhadap BRI juga terus menguat, ditandai dengan nilai kapitalisasi pasar BBRI yang sempat memecahkan rekor yakni mencapai sebesar Rp 648,67 triliun pada perdagangan 13 Oktober 2021, tertinggi sejak tercatat di bursa pada 2003.
Sunarso menilai, hal itu tidak terlepas dari kinerja positif perseroan, di mana hingga kuartal III-2021 BRI membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 19,07 triliun atau meningkat sebesar 34,74 persen secara tahunan.
Selesaikan pembentukan holding BUMN Ultra Mikro
Selain itu, bank dengan aset terbesar kedua itu juga telah menyelesaikan proses pembentukan holding BUMN Ultra Mikro, guna mengembangan ekosistem Ultra Mikro, melalui sinergi dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Entitas usaha baru tersebut dinilai membuat peran BRI dalam mengembangkan ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semakin kokoh, dengan target sebanyak 85 persen total kredit BRI bakal berada di sektor UMKM.
Penyaluran kredit bertumbuh, ditopang UMKM
Tercatat hingga September 2021, penyaluran kredit secara konsolidasi BRI telah mencapai Rp 1.026,42 triliun, tumbuh 9,74 persen secara yoy.
Pertumbuhan kredit itu ditopang oleh kredit UMKM yang tumbuh sebesar 12,5 persen secara yoy menjadi Rp 848,6 triliun, sehingga porsi kredit UMKM di BRI terus naik menjadi 82,67 persen terhadap total portofolio kredit.
"Meningkatnya penyaluran kredit kepada UMKM menjadi wujud komitmen BRI untuk terus mendorong pelaku UMKM untuk segera bangkit dari situasi pandemi dan agar dapat terus naik kelas," ucap Sunarso.
https://money.kompas.com/read/2021/12/15/165138226/bri-masuki-usia-126-tahun-ini-rangkaian-prestasinya-sepanjang-2021