BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Unilever Indonesia Foundation
Salin Artikel

Beri Kebaikan bagi Masyarakat dan Lingkungan, Ini Kiprah UIF Selama 21 Tahun di Indonesia

KOMPAS.com - Pada 27 November 2000, Unilever secara resmi mendirikan Unilever Indonesia Foundation (UIF). Pendirian ini tidak terlepas dari pemikiran visioner Chairman dan CEO Unilever saat itu, yakni Nihal Kaviratne.

Sebagai pimpinan perusahaan, Nihal menaruh perhatian serius pada upaya membangun budaya perusahaan melalui transformasi organisasi dan perubahan.

Kala itu, program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Unilever Indonesia masih belum merata dan terintegrasi. Tak heran, hasil yang didapat pun kurang optimal dan tidak berkelanjutan.

Dari situlah, Nihal menggagas pendirian UIF. Organisasi ini bertugas menjalankan program dan kegiatan secara terpadu dengan tiga pilar, yakni Indonesia Hijau, Indonesia Bersih, dan Indonesia Sejahtera.

Ketiga pilar program berbasis komunitas tersebut semakin selaras saat Unilever global meluncurkan strategi Unilever Sustainable Living Plan (USLP) di 2010.

Strategi tersebut menguatkan komitmen Unilever Indonesia dalam membangun bisnis berkelanjutan.

Setelah 10 tahun berhasil dengan pencapaian strategi Unilever Sustainable Living Plan (USLP), komitmen perusahaan bertransformasi menjadi “The Unilever Compass”.

Strategi global tersebut makin memperkuat komitmen perusahaan di tiga fokus utama, yakni membangun planet yang lebih lestari, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta berkontribusi pada masyarakat secara lebih adil dan inklusif.

Ketiga fokus itu juga menjadi dasar pilar utama program UIF dalam menjalankan program berkelanjutan di Indonesia yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Corporate Affairs and Sustainability Director Unilever Nurdiana Darus mengatakan, selama 21 tahun, UIF telah memberikan manfaat positif bagi masyarakat Indonesia.

“Kegiatan yang dijalankan tidak sebatas pada aksi CSR semata, melainkan program dan kampanye berkelanjutan yang menyatu dengan strategi bisnis yang dimiliki oleh perusahaan" ujar Nurdiana dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (14/12/2021).

Berikut program-program yang telah dilakukan UIF di Indonesia.

1. Membangun planet yang lebih lestari

Pilar ini terbagi dalam dua tujuan utama, yakni menciptakan dunia yang lebih bersih dari sampah serta melindungi dan meregenerasi alam.

Untuk menciptakan tujuan pertama, Unilever Indonesia melalui UIF telah menjalankan program-program jangka panjang secara terukur, mulai dari hulu, tengah, hingga hilir.

Salah satu program tersebut adalah Bank Sampah. Melalui program ini, UIF mendorong masyarakat untuk memilah sampah dari rumah.

Sejak diinisiasi pada 2008, UIF telah mengembangkan dan mempertajam model Bank Sampah.

Hingga kini, UIF telah memberikan edukasi dan membina 4.000 bank sampah di 37 kota dan 12 provinsi di Indonesia. Dari jumlah ini, sampah plastik yang telah dikumpulkan mencapai lebih dari 13.200 ton.

Demi memperkuat program Bank Sampah, UIF juga menjalin kerja sama dengan Google My Business untuk mendigitalisasi lokasi bank sampah di layanan Map milik Google. Dengan begitu, masyarakat lebih mudah mengakses dan memanfaatkan bank sampah terdekat.

Program Bank Sampah kemudian disokong dengan program #GenerasiPilahPlastik, suatu ajakan kepada masyarakat untuk menjadi generasi yang peduli lingkungan dan bertanggung jawab terhadap kemasan yang mereka gunakan, terutama kemasan plastik.

Melalui program tersebut, UIF mengajak masyarakat untuk memulai langkah sederhana dengan memilah sampah plastik dari rumah dan membawanya ke bank sampah terdekat.

Dalam menggiatkan #GenerasiPilahPlastik, UIF juga menggandeng Farmers Market dan Smash untuk menginisiasi program Smart Drop Box. Program ini juga bertujuan mengedukasi pemilahan sampah usai dikonsumsi.

Usai dipilah, sampah kemasan botol plastik tersebut bisa dibawa ke smart drop box terdekat.

Selain melalui program untuk masyarakat, UIF juga mendorong upaya kolaboratif dengan berbagai stakeholder dalam melaksanakan ekonomi sirkular.

Beberapa upaya yang telah dilakukan salah satunya adalah penyusunan peta jalan pengelolaan sampah plastik dan penerapan teknologi refuse derived fuel (RDF).

Pertama, membantu peningkatan taraf hidup para petani kecil dengan praktik pertanian berkelanjutan. Upaya lain yang dilakukan perusahaan mengajak para petani untuk menjadi mitra Unilever Indonesia.

Dengan begitu, petani dapat menghasilkan bahan baku pertanian berkualitas sesuai standar industri, khususnya untuk produk kecap Bango.

Oleh karena itu, UIF mengembangkan berbagai program pengembangan petani kedelai hitam sejak 2001. Melalui program ini, petani mendapat pendampingan, bantuan teknis, akses permodalan, pengembangan benih, pemberdayaan perempuan, pengembangan koperasi, dan jaminan pasar.

Kedua, Unilever Indonesia berkomitmen menjaga ketersediaan air. Hal ini dilakukan dengan mengefisiensi penggunaan air dan pengurangan pencemaran terhadap air.

Unilever juga menandatangani kesepakatan bersama dengan para mitra dalam pembentukan Koalisi Air Indonesia pada 29 Januari 2021.

Selain itu, bekerja sama dengan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) dalam merancang sistem pengelolaan air wudhu di pesantren.

2. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Pilar kedua ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, kepercayaan diri, dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program yang diselenggarakan UIF.

Pertama, program Sekolah Sehat. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan perilaku menjaga kebersihan dan kesehatan pada anak-anak dan pemberdayaan unit kesehatan sekolah (UKS).

Program tersebut juga memberikan edukasi dan penguatan mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan seimbang (PHBS), cuci tangan pakai sabun, sikat gigi pagi dan malam, makanan bergizi seimbang, pola hidup sehat, higienitas kamar mandi, dan pemilahan sampah.baik di sekolah maupun di rumah.

Program tersebut telah menjangkau lebih dari 10 juta anak. Tercatat lebih dari 40.000 sekolah dan pesantren di berbagai wilayah Indonesia telah mengikuti program Sekolah Sehat.

Selain program Sekolah Sehat, UIF juga menginisiasi program Ibu Sehat Keluarga Sejahtera (Bu Karsa) yang telah menjangkau 50.000 ibu dan keluarga di 12 provinsi.

Program tersebut memberikan edukasi kepada para ibu terkait penguatan perilaku PHBS, makanan bergizi dan bernutrisi, pengelolaan sampah rumah tangga, serta kesejahteraan.

Selanjutnya, program Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) sebagai acara tahunan dari jenama pasta gigi Unilever, Pepsodent. Program yang telah diselenggarakan sejak 2010 ini merupakan hasil kolaborasi Unilever dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI).

Selain itu, ada pula program Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia (WOHD), Pepsodent Dental Expert Centre (PDEC), Medical Innovation Research Award in Health (MIRAH), Royco NutriMenu, Zwitsal 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta Gerakan Masjid Bersih.

3. Berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif

Pilar ketiga dari program-program yang diusung UIF bertujuan untuk menciptakan masyarakat inklusif yang adil dan beragam.

Guna mewujudkan hal tersebut, UIF menginisiasi sejumlah program. Pertama, program Pesantren. Ini merupakan program pemberdayaan holistik untuk menciptakan pesantren yang sehat, hijau, dan berdaya.

Beberapa kegiatan yang dijalankan dalam program tersebut adalah menanamkan kebiasaan PHBS, membangun fasilitas penunjang PHBS, serta mendorong budaya pilah, pengelolaan, dan pemanfaatan sampah di lingkungan pondok pesantren. Program ini telah menjangkau 372.128 santri di 902 pesantren di Indonesia.

Kedua, program Unilever Entrepreneurship Bootcamp #MudaMaslahat. Program ini berfokus pada pelatihan kewirausahaan untuk anak muda. Hingga kini, program ini telah diikuti oleh 60 wirausaha muda bertalenta dari sejumlah perguruan tinggi di berbagai wilayah Indonesia.

Ketiga, program pengembangan Juragan Seru!. Melalui program ini, Unilever mengembangkan kemampuan wirausaha pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi distributor produk es krim Seru!.

Pada program tersebut, para Juragan–sebutan untuk distributor produk es krim Seru! dengan serangkaian pelatihan, mulai dari pola pikir kewirausahaan, pengembangan pasar, hingga penanganan pelanggan.

Program tersebut diharapkan dapat membantu pelaku UMKM dalam mengelola keuangan dan menjalankan bisnis secara efisien.

Selain itu, mitra pelaku UMKM juga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Nah, itulah deretan kebaikan untuk masyarakat dan lingkungan yang dilakukan oleh Unilever Indonesia Foundation selama 21 tahun di Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2021/12/15/173402826/beri-kebaikan-bagi-masyarakat-dan-lingkungan-ini-kiprah-uif-selama-21-tahun-di

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke