Hal ini menunjukkan indeks konsumen jelang Natal dan Tahun Baru 2022 mulai meningkat.
"Keyakinan konsumen pulih dengan cepat dan belanja masyarakat telah berada di atas tingkat sebelum pandemi. Ini saya rasa menggembirakan. Kalau Anda cek hotel di Jakarta sekarang, hampir penuh atau mungkin penuh," kata dia secara virtual, dikutip Kamis (16/12/2021).
"Karena kemarin ada tamu kami dari Tiongkok, investor besar, itu enggak dapat hotel. Jadi, ini salah satu contoh yang kita lihat bagus," sambung Luhut.
Luhut minta warga beri feedback positif soal usaha penginapan
Tentunya pengaturan okupansi hotel ini tidak hanya untuk hotel-hotel berkelas, namun pemerintah berupaya agar seluruh jenis penginapan bisa mendapatkan keuntungan yang sama.
"Jadi kalau sekarang, kita bikin pemerataan supaya bintang dua, bintang tiga kebagian. Jadi semua harus kita tata. Bahwa ada kurang di sana sini tentunya kita enggak sempurna," ucapnya.
Luhut meminta kepada masyarakat agar memberikan pendapat yang positif untuk memajukan perekonomian, salah satunya di usaha penginapan.
"Kasihkanlah feed back yang membangun, jangan feed back yang disruptif. Ini kita harus kompak, kalau kita satu tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan," imbau Luhut.
PPKM Level 3 batal, bisnis penginapan membaik
Pemerintah telah memutuskan untuk tidak menerapkan PPKM Level 3 jelang Natal dan Tahun Baru 2022. Hal ini sebagai upaya meningkatkan perekonomian, termasuk di sektor pariwisata yang berdampak positif terhadap penginapan.
Beberapa waktu lalu, Ketua Bidang Pelatihan Sumber Daya Manusia Persatuan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Alexander Nayoan mengatakan, industri perhotelan akan fokus memaksimalkan potensi wisatawan lokal melalui inovasi bisnis perusahaan.
Ia menyebutkan, saat ini industri perhotelan tengah fokus menggarap bisnis work from hotel atau wisata singkat di penginapan yang biasa disebut staycation.
https://money.kompas.com/read/2021/12/16/122459826/jelang-nataru-penginapan-di-jakarta-penuh-luhut-tamu-kami-dari-tiongkok