Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akhir Pekan, Minyak Goreng hingga Telur Ayam Kompak Naik

Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) Nasional, Jumat (17/12/2021), komoditas pangan yang mengalami kenaikan adalah bawang putih ukuran sedang, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, minyak goreng curah, minyak goreng kemasan bermerk 1, dan telur ayam ras segar.

Bawang Putih

Komoditas bawang putih mengalami kenaikan sebesar Rp 50 secara nasional menjadi Rp 29.350 per kilogram.

Jika dilihat berdasarkan provinsi, harga bawang putih yang paling mahal di DKI Jakarta yang dibanderol Rp 34.500 per kilogram.

Cabai Rawit Hijau

Cabai rawit hijau naik sebesar 0,7 persen atau Rp 400 menjadi Rp 57.400 per kilogram.

Di Palembang cabai rawit hijau dibanderol Rp 65.000 per kilogram, sementara di Kota Surakarta harga cabai rawit hijau dibanderol Rp 32.750 per kilogram.

Cabai Rawit Merah

Kemudian untuk cabai rawit merah mengalami kenaikan yang cukup besar jika dibandingkan dengan komoditas lain yang naik sebesar 2,61 persen atau Rp 2.200 menjadi Rp 86.500.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi provinsi yang harga cabai rawitnya paling mahal yang dibanderol Rp 103.750 per kilogram. Padahal sebelumnya dibanderol Rp 98.150 per kilogram.

Minyak Goreng Curah dan Kemasan Bermerk 1

Lalu untuk minyak goreng curah juga naik sebesar 0,55 persen atau Rp 100 menjadi Rp 18.150 per kilogram. Sementara minyak goreng kemasan bermerk 1 naik sebesar 0,25 persen atau Rp 50, menjadi Rp 20.050 per kilogram.

Telur Ayam Ras Segar

Terakhir adalah komoditas tekur ayam ras segar yang naik sebesar 0,96 persen atau Rp 250, dibanderol menjadi Rp 26.200 per kilogram.

https://money.kompas.com/read/2021/12/17/063000926/akhir-pekan-minyak-goreng-hingga-telur-ayam-kompak-naik

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke