Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Orang Terkaya di Dunia, Berapa Pajak yang Harus Dibayar Elon Musk?

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Tesla Elon Musk mengumumkan jumlah pajak yang harus dibayarnya melalui akun Twitter pribadinya. Musk mengaku jumlahnya mencapai belasan miliar Dollar Amerika Serikat (AS).

Dalam cuitannya hari Senin (20/12/2021), Elon Musk menyebut akan membayar pajak dengan nilai 11 miliar Dollar AS tahun ini, atau setara dengan Rp 158,2 triliun.

"Bagi mereka yang bertanya-tanya, saya akan membayar pajak lebih dari 11 miliar Dollar AS tahun ini," tulis Elon Musk.

Pekan lalu, Senator AS dari Partai Demokrat, Elizabeth Warren, melalui Twitter meminta Elon Musk untuk taat membayar pajak. Cuitan itu direspons Elon Musk dengan berkata bahwa dia akan membayar pajak lebih banyak dari orang AS lainnya.

"Saya akan membayar lebih banyak pajak daripada orang Amerika mana pun dalam sejarah tahun ini," ungkap Elon Musk.

Elon Musk saat ini tercatat sebagai orang terkaya di dunia. Perusahaannya, Tesla, ditaksir bernilai sekitar 1 triliun Dollar AS. Selama beberapa minggu terakhir, Musk telah menjual saham Tesla senilai hampir 14 miliar Dollar AS.

Laporan Forbes Real Time Billionaires (4/12), mengungkap bahwa kekayaan Elon Musk sempat tergerus 5,72 persen atau setara 16,2 miliar Dollar AS dari 266,8 miliar Dollar AS.

Di bawah Elon Musk, berturut-turut ada mantan bos Amazon Jeff Bezos, Bernard Aranult & family, founder Microsoft Bill Gates, serta pebisnis Larry Ellison.

Harta kekayaan orang terkaya di dunia saat ini rata-rata menyusut didorong oleh penurunan nilai saham di tengah kekhawatiran atas munculnya virus corona varian Omicron. (Prihastomo Wahyu Widodo)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Jadi Orang Terkaya di Dunia, Segini Jumlah Pajak yang Harus Dibayar Elon Musk

https://money.kompas.com/read/2021/12/20/151000526/jadi-orang-terkaya-di-dunia-berapa-pajak-yang-harus-dibayar-elon-musk-

Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke