Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Alasan Garuda Indonesia Tunda Penerbangan Umrah

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia memutuskan menunda penerbangan umrah ke Jeddah, Arab Saudi. Penundaan itu seiring dengan semakin ketatnya syarat umrah di tengah perkembangan kasus Covid-19 di beberapa negara.

"Saat ini umrah belum dibuka, keadaan masih cukup berat, kami putuskan untuk tidak terbang dulu," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam Public Expose Garuda Indonesia, Senin (20/12/2021).

Ia mengungkapkan, awalnya Garuda Indonesia berencana melakukan penerbangan untuk umrah pada 23 Desember 2021. Namun, berdasarkan hasil diskusi dengan Kementerian Agama maka diputuskan untuk menundanya.

"Sesuai diskusi dengan Kementerian Agama, sebaiknya kita tunda, karena mereka yang akan pergi harus melakukan karantina 10 hari," ucap dia.

Menurut Irfan, pada dasarnya Garuda Indonesia sudah dalam posisi siap untuk melayani penerbangan umrah. Perseroan bahkan sudah melakukan persiapan sejak tahun lalu.

Penerbangan umrah memang menjadi salah satu potensi untuk mendorong perbaikan kinerja keuangan Garuda Indonesi. Hanya saja, kondisi saat ini tak memungkinkan untuk maskapai pelat merah itu melayani penerbangan umrah.

"Kami sudah siapkan akhir tahun ini, tapi karena kasus yang terjadi dan peningkatan hari karantina, sementara kita tunda," ungkapnya.

Selain menunda penerbangan ke Jeddah, Irfan menambahkan, Garuda Indonesia secara bertahap juga sudah mulai menutup sejumlah rute penerbangan lainnya. Penutupan rute itu baik domestik maupun internasional yang memang tidak profitable bagi perseroan.

"Salah satu rute yang tidak dioperasikan lagi yaitu rute Bandung-Denpasar, tidak cocok saja dengan kita. Sementara internasional tentu saja banyak sekali kita sudah tutup," pungkas Irfan.

https://money.kompas.com/read/2021/12/20/171500126/ini-alasan-garuda-indonesia-tunda-penerbangan-umrah

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke