Terlebih diketahui, orang-orang yang harus menjalani masa karantina tersebut malah mampu menggelontorkan uangnya untuk berbelanja di luar negeri.
"Banyak yang belanja ke luar negeri, shopping, tetapi tidak mau dikarantina di hotel. Padahal dia bisa. Dia minta dikarantina di Wisma Atlet karena gratis. Ini kami akan mengambil tindakan orang-orang yang seperti ini," kata Luhut dalam keterangan pers terkait evaluasi PPKM secara virtual, Senin (20/12/2021).
Luhut kembali memaparkan, untuk mengantisipasi melonjaknya PPLN yang tiba di Indonesia, pemerintah akan kembali menyiapkan tempat karantina tambahan untuk menjaga agar kondisi kepulangan mereka tetap kondusif dan sesuai protokol yang ada.
"Pemerintah juga akan mengkaji kesiapan Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk baru bagi PPLN yang akan pulang ke Tanah Air," ucapnya.
Luhut klaim kasus Covid-19 Indonesia masih rendah walau Omicron masuk
Terkait dengan perkembangan kasus Omicron yang terjadi di Indonesia, Luhut mengklaim bahwa kasus Covid-19 masih berada pada tingkat yang rendah.
"Hari ini, Indonesia telah melawati 157 hari sejak puncak kasus varian delta yang lalu. Angka Rt juga masih menunjukkan terkendalinya pandemi Covid-19," ujarnya.
Sementara itu, kasus aktif dan perawatan di rumah sakit Jawa-Bali masih menunjukkan tren penurunan.
Sedangkan cakupan vaksinasi umum dan lanjut usia (lansia) di wilayah yang Luhut tangani diklaim terus meningkat.
"Namun pemerintah juga terus mendorong beberapa daerah di Jawa dan Bali yang tingkat vaksinasi dosis pertamanya masih di bawah 50 persen," tuturnya.
https://money.kompas.com/read/2021/12/20/191945126/luhut-sentil-wni-bisa-shopping-ke-luar-negeri-maunya-karantina-gratis-di-wisma