Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mendag Lutfi Ungkap 3 Faktor Pengganggu Ekspor Nonmigas pada 2022

"Pertama adalah masalah tapering dari ekonomi atau naiknya suku bunga dan perpajakan di dunia. Kalau suku bunga atau perpajakan naik itu otomatis akan mengganggu perdagangan dunia," ujar Mendag Lutfi dalam Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 secara virtual, Kamis (23/12/2021).

Mendag menyebutkan, negara AS diprediksi akan menaikkan suku bunganya sebanyak 3 kali lipat di masa mendatang. Hal ini pun menurut dia akan memengaruhi perdagangan dunia.

Kemudian yang kedua adalah masalah krisis energi. Menurut Mendag Lutfi, kalau harga energi tetap masih tinggi seperti belakangan ini, Indonesia juga harus bersiap-siap dengan adanya krisis energi.

"Seperti ketika harga batu bara yang sempat tinggi-tingginya, banyak pabrik China yang memotong durasi kerja pabriknya yang awalnya durasi kerja terdiri dari 3 sif, menjadi 2 sif untuk menghemat," kata Mendag.

Sementara yang ketiga adalah krisis logistik.

Menag mengakui, meskipun krisis logistik sudah melandai karena pelabuhan di AS sudah bisa beroperasi selama 24 jam, tentu sangat berpengaruh pada pendistribusian ekspornya nanti.

"Di AS kemarin sempat dikhawatirkan karena krisis logistik, kebutuhan masyarakat di sana terbengkalai karena enggak ada suplai atau pendistribusian karena krisis logistik ini. Semoga perbaikan krisis ini bisa cepat selesai dan tidak terefek ke ekspor nonmigas kita ke depannya," ungkap Mendag.

Perlu diketahui, kinerja ekspor nonmigas Indonesia hingga Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 52,75 persen secara tahunan (yoy), di mana pada Oktober 2020 tercatat 13,75 miliar dollar AS dan tahun ini menjadi 21 miliar dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2021/12/23/142000526/mendag-lutfi-ungkap-3-faktor-pengganggu-ekspor-nonmigas-pada-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke