Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Meroket saat Nataru: Minyak Goreng, Cabai, dan Telur

KOMPAS.com - Seolah jadi masalah klasik yang terus berulang, harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami lonjakan tajam saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Namun dari beberapa kebutuhan pokok, setidaknya ada tiga komoditas yang kenaikannya sangat tajam antara lain telur ayam, cabai, dan minyak goreng.

1. Cabai

Cabai, terutama cabai rawit mengalami lonjakan harga sejak beberapa hari terakhir. Harga bahan baku sambal ini bajkan mencapai Rp 125.000 per kg atau melampaui harga daging sapi. 

Karena tingginya harga cabai rawit, beberapa pedagang di Jakarta bahkan membanderol harga cabai per biji sebesar Rp 1.000 untuk pembeli eceran. 

Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta, per hari ini, Sabtu (25/12/2021), harga cabai rawit merah tembus Rp 125.000 per kg. Harga secara rata-rata cabai rawit merah di DKI Jakarta saat ini adalah Rp 106.912 per kg.

Harga tertinggi ini terjadi di Pasar Tebet Barat yang mencatatkan lonjakan Rp 15.000 dibanding sehari sebelum Natal. Sebagian besar pasar mencatatkan kenaikan rata-rata Rp 20.000 pada hari ini. 

2. Telur ayam

Harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan tajam menjelang. Saat normal, harga telur ayam adalah berkisar antara Rp 22.000 hingga Rp 25.000 setiap kilogramnya.

Namun saat ini harganya di Jabodetabek berkisar Rp 31.000 hingga Rp 35.000 per kilogramnya. Di beberapa pasar, harganya bahkan menembus Rp 40.000 per kg. 

"Kemarin harga telur masih Rp26 ribu hari ini naik signifikan," kata Junaidi, pedagang telur ayam di Pasar Summarecon Bekasi dikutip dari Tribunnews. 

Lonjakan harga ayam disebabkan karena pasokan dari peternak yang menipis. Seperti diketahui, banyak peternak yang terpaksa berhenti, bahkan gulung tikar, setelah beberapa waktu lalu mengalami kerugian akibat harga telur yang anjlok dan di sisi lain harga pakan melonjak. 

3. Minyak goreng

Harga minyak goreng melonjak dalam beberapa waktu terakhir dikeluhkan masyarakat karena perannya sebagai kebutuhan pokok (minyak goreng mahal). 

Kenaikannya tak hanya terjadi pada minyak goreng kemasan, namun juga terjadi pada minyak goreng curah yang biasa dijual dalam kemasan plastik bening di pasaran.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kemneterian Perdagangan sebenarnya sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 11.000 liter. 

Namun fakta di lapangan, harga minyak goreng sudah jauh melebihi HET. Di beberapa pasar, harga minyak goreng sudah berada di atas Rp 18.000 per liter. 

Sulis, salah seorang pedagang di Pasar Palmerah, Jakarta, mengungkapkan kenaikan harga minyak goreng bisa dikatakan terjadi setiap sepekan sekali. 

"Tiap minggu naik dia (harga minyak goreng), per karton naik Rp 3.000 (per seminggu sekali). Jadi barang datang baru, sudah naik lagi begitu," kata Sulis dikutip dari Live Streaming Kompas TV.

Menurut dia, kenaikan dalam seminggu sekali tak hanya terjadi pada minyak goreng kemasan, namun juga berlaku untuk minyak goreng curah. 

"Kalau minyak curah juga sama, per jerigen naik Rp 3.000 sampai Rp 5.000," ucap Sulis. 

Harga minyak goreng di Pasar Palmerah kini dibanderol Rp 20 ribu per kilogram. Naik dari harga sebelumnya Rp 15 ribu per kilogram.

Sementara itu, harga minyak goreng kemasan naik Rp 3 ribu rupiah menjadi Rp 20 ribu per liter. Tidak hanya minyak goreng, harga bahan pokok lainnya juga ikut naik jelang natal dan tahun baru.

https://money.kompas.com/read/2021/12/25/134103826/harga-meroket-saat-nataru-minyak-goreng-cabai-dan-telur

Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke