BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Jenius
Salin Artikel

Akhir Tahun Mau Borong Ini-Itu? Tetap Waspada supaya Tidak Apes

KOMPAS.com – Penghujung tahun sudah di depan mata. Momen ini kerap digunakan oleh banyak orang untuk melepas rasa jenuh dan stres dengan berlibur bersama kerabat ataupun keluarga.

Meski begitu, ada baiknya keinginan tersebut dapat dipertimbangkan secara bijak terlebih dahulu. Pasalnya, aktivitas liburan dinilai dapat menciptakan kerumunan massa yang berdampak pada meningkatnya risiko penularan Covid-19.

Apalagi, belum lama ini varian terbaru dari virus corona, yakni Omicron, sudah terdeteksi di Indonesia. Demi menjaga keamanan dan kesehatan diri sendiri dan orang terdekat, ada baiknya bila kamu menahan hasrat berlibur untuk sementara waktu.

Berlibur bukan jadi satu-satunya cara untuk meredakan stres yang sudah menumpuk di akhir tahun. Seperti kata pepatah, “banyak jalan menuju Roma.”

Cara lain yang bisa dilakukan adalah berbelanja. Belanja bisa menjadi cara paling jitu untuk meredakan stres dan memicu rasa bahagia.

"Beberapa penelitian mengungkap, berbelanja memiliki nilai psikologis dan terapeutik selama dilakukan dalam batasan yang wajar," ujar Psikolog Klinis dari Cleveland Clinic Scott Bea seperti dilansir dari health.clevelandclinic.org, Kamis (21/1/2021).

Bea menuturkan, ketika menambahkan item ke keranjang belanja online atau mengunjungi butik favorit selama beberapa jam, seseorang punya dorongan psikologis dan emosional.

"Bahkan, sekadar window shopping saja mampu memicu rasa bahagia,” ujar Bea.

Melihat fakta tersebut, tak heran bahwa jumlah transaksi belanja online mengalami peningkatan jelang akhir tahun. Terlebih, momennya bersamaan dengan perayaan hari Natal dan Tahun Baru. Karena ini pula, beragam brand ternama kerap menggelar program diskon besar-besaran.

Data dari Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa jelang akhir 2021, transaksi uang elektronik tumbuh 55,54 persen menjadi Rp 29,23 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).

Peningkatan tersebut terjadi seiring peningkatan aktivitas belanja online selama pandemi untuk kebutuhan akhir tahun yang dibarengi kemudahan sistem pembayaran digital dan akselerasi digital banking.

Sayangnya, peningkatan transaksi online kerap dibarengi dengan meningkatnya tindak kejahatan siber. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada dengan berbagai modus yang digencarkan para pelaku kejahatan.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, peningkatan traffic transaksi online, terutama di e-commerce, turut memicu meningkatnya angka kejahatan siber di sektor perbankan.

OJK mencatat, sejak pandemi terjadi pada Maret 2020 hingga saat ini, total kejahatan siber dengan modus rekayasa sosial atau social engineering mencapai lebih dari 200.000 kasus.

Rekayasa sosial adalah manipulasi psikologis dari seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia. Upaya ini umumnya dilakukan melalui telepon atau Internet.

Oleh karena itu, di tengah hasrat dan traffic belanja online yang tengah meninggi pada akhir tahun, ada baiknya kamu tetap waspada dalam bertransaksi dan tetap menjaga kerahasiaan data digital yang dimiliki.

Saat hendak melakukan aktivitas belanja, perhatikan beberapa hal penting terkait keamanan. Salah satunya, pastikan toko online atau e-commerce yang digunakan memiliki sistem keamanan 3D Secure.

Sistem tersebut berfungsi sebagai lapisan keamanan tambahan bagi pengguna. Cara kerjanya, yakni dengan mengonfirmasi identitas pemegang kartu saat transaksi sedang berlangsung lewat kode one-time password (OTP). Jadi, pengguna yang melakukan transaksi akan mendapat OTP dalam bentuk short message service (SMS) ke nomor ponsel pemegang kartu yang terdaftar di bank terkait.

Pertimbangkan lagi untuk berbelanja di situs e-commerce yang tidak dilengkapi 3D Secure agar informasi kartu debit maupun kredit yang dimiliki tidak diambil oleh pihak tak bertanggung jawab.

Kamu bisa mengecek keamanan situs melalui uniform resource locator (URL) yang ada pada e-commerce tempat kamu berbelanja.

Apabila situs tersebut berlogo gembok dan diawali dengan hypertext transfer protocol secure (https), bukan hypertext transfer protocol (http), berarti situs tersebut menggunakan secure socket layer (SSL) Certificate yang menjamin keamanan pengguna.

Https adalah protokol komunikasi internet yang melindungi integritas dan kerahasiaan data antara pengguna dan pemilik situs. Dengan begitu, data pribadi pengguna menjadi lebih aman saat mengakses situs tersebut.

Selanjutnya, kamu juga harus bisa menjaga data rahasia pribadi yang berhubungan dengan perbankan, seperti personal identification number (PIN), password, username, nama ibu kandung, alamat, kode OTP, dan informasi yang ada pada kartu.

Jangan pernah memberikan informasi tersebut kepada orang lain. Pasalnya, bank tidak pernah meminta data-data pribadi, seperti PIN anjungan tunai mandiri (ATM), nomor kartu, PIN mobile banking, kode CVV pada kartu kredit maupun debit, dan OTP.

Upaya penyedia layanan

Pada praktiknya, untuk mewujudkan ekosistem digital dan perbankan yang aman, diperlukan upaya kolaboratif antara penyedia layanan dan pengguna.

Penyedia layanan bertanggung jawab untuk menerapkan dan mengembangkan sistem keamanan yang berkelanjutan. Sementara itu, pengguna juga harus waspada untuk ikut melindungi data miliknya agar tidak disalahgunakan oleh pihak lain.

Sebagai penyedia aplikasi perbankan digital, Jenius dari Bank BTPN sangat paham akan hal tersebut. Oleh karena itu, Jenius telah meluncurkan program Jenius Aman untuk mengedukasi masyarakat tentang keamanan data pribadi agar dapat terhindar dari kejahatan siber yang terus berkembang.

Selain itu, pada aplikasi Jenius juga telah tersedia fitur Pengaturan Notifikasi yang dapat diatur sendiri agar nasabah dapat mengetahui semua aktivitas keuangan yang ada.

Lewat fitur tersebut, kamu akan mendapat notifikasi atas transaksi yang dilakukan. Jika transaksi itu bukan dilakukan oleh kamu, maka kamu bisa langsung siaga. Kamu bisa memblokir kartu debit secara sementara, membatasi limit transaksi kartu, dan memindahkan dana yang ada di saldo aktif ke fitur tabungan di aplikasi Jenius, yakni Flexi Saver.

Jenius juga menambahkan beberapa langkah keamanan untuk memperkecil risiko penyalahgunaan akun pada layanannya.

Penambahan tersebut mencakup kebijakan satu perangkat yang terhubung, menutup akses log in melalui situs 2secure.jenius.co.id, dan menutup akses unlink device melalui aplikasi atau situs untuk dialihkan ke Jenius Help di nomor 1500365.

Selain itu, ada juga kapasitas layanan Jenius Help agar proses unlink device dapat diselesaikan dalam waktu dua jam. Dengan begitu, pengguna bisa lebih nyaman dalam menggunakan layanan Jenius.

Dengan segala keunggulan yang dimiliki Jenius, kini kamu tak perlu khawatir akan modus kejahatan siber. Kamu juga bisa mengedukasi diri dengan berbagai pengetahuan seputar keamanan perbankan lewat laman Jenius Aman.

Jadi, segera download aplikasi Jenius dari Bank BTPN agar aktivitas transaksi yang kamu lakukan bisa lebih aman. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Jenius, silakan kunjungi tautan berikut.

https://money.kompas.com/read/2021/12/31/090300826/akhir-tahun-mau-borong-ini-itu-tetap-waspada-supaya-tidak-apes-

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke