Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Alasan Ancol Berutang Rp 905 Miliar ke Bank DKI

Adapun rinciaanya sebesar Rp 389 miliar akan dimanfaatkan modal kerja. Perjanjian pinjaman kredit tahap pertama ini telah diteken pada 16 September 2021, dengan jangka waktu pinjaman dana selama 1 tahun.

Kemudian, Rp 516 miliar dikucurkan Bank DKI kepada Jaya Ancol usai menandatangani kesepakatan perjanjian pada 20 Desember 2021.

"Sebagaimana disampaikan dalam Keterbukaan Informasi Perseroan pada 22 Desember 2021, telah dilakukan penandatanganan kredit sebesar Rp 516 miliar untuk refinancing (pembiayaan kembali) obligasi berkelanjutan II Jaya Ancol tahap II seri A yang akan jatuh tempo pada Februari 2022," kata Direktur Pembangunan Jaya Ancol Suparno dalam Keterbukaan Informasi, dikutip Senin (3/1/2022).

Suparno menjelaskan, refinancing dilakukan dalam rangka reprofiling utang jangka pendek menjadi jangka panjang. Tujuannya memperkuat arus kas jangka panjang lebih stabil.

Dia pun mengemukakan 4 alasan pihaknya melakukan pinjaman ini kepada Bank DKI.

Alasan pertama, kerja sama Ancol dengan Bank DKI telah terjalin lama. Kedua, struktur pinjaman jangka panjang dengan suku bunga yang kompetitif. Ketiga, kedua belah pihak berkolaborasi dalam bidang pemasaran digital. Alasan yang terakhir, bagian dari sinergi Bank Usaha Milik Daerah (BUMD).

Sebelumnya Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali mengungkapkan bahwa jika pihaknya tidak meminjam uang Rp 1,2 triliun ke Bank DKI, kemungkinan Ancol akan tutup selamanya. Faktor pandemi Covid-19 yang menggerus kunjungan wisatawan ke Ancol sehingga minim pemasukan,

"Tentunya dalam pandemi ini kalau kita enggak meminjam uang dan kita enggak minta PMD, kondisi Ancol pasti akan tutup selamanya, akan berat," kata Sahir dalam rapat Komisi B DPRD DKI, Selasa (28/12/2021).

Sahir bertutur, biaya operasional Ancol tetap berjalan di tengah pandemi.  Antara lain karena  ada hewan peliharaan di Sea World yang harus dirawat dan diberi makanan setiap harinya, begitu juga dengan biaya pembayaran listrik untuk pemeliharaan.

Termasuk pemeliharaan wahana Dunia Fantasi (Dufan) yang harus dinyalakan setiap hari agar tidak mengalami kerusakan. "Kedua, kita menggaji karyawan kita, tidak ada PHK, sedangkan pendapatan kita nol," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2022/01/03/063700226/ini-alasan-ancol-berutang-rp-905-miliar-ke-bank-dki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke