Holding yang menunjang integrasi di sektor pariwisata ini, sebelumnya terbentuk pada Oktober 2021 lalu.
"Saya luncurkan Injourney, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, pada hari ini di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat," ujarnya dalam acara peresmian yang ditayangkan secara virtual, Kamis (13/1/2022).
Jokowi berharap dengan terbentuknya Injourney, maka pengelolaan pariwisata di Indonesia menjadi lebih efisien dan terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Mulai dari rute penerbangan, konten promosi, event, atraksi, kuliner, akomodasi, sampai ke penjualan retail-retail suvenir.
"Saya juga ingatkan, holdingisasi ini harus membuat holding BUMN Pariwisata dan Pendukung menjadi gesit dan lincah serta profesional. Jangan sampai justru muncul keribetan baru atau memindahkan persoalan lama ke bentuk persoalan baru," ungkap dia.
Perbaikan manajemen dan tata kelola
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, ingin tata kelola di sektor pariwisata menjadi lebih efisien dan sederhana.
Menurutnya, kunci untuk mengoptimalkan potensi di sektor pariwisata Indonesia adalah perbaikan manajemen dan tata kelolanya.
"Kunci untuk bergerak lebih maju adalah perbaikan manajemen dan tata kelola. Karena potensi pasar domestik kita sangat besar sekali mencapai 330 juta perjalanan. Jangan diambil oleh negara lain," ungkap Jokowi.
Anak cucu BUMN pariwisata tak terkonsolidasi
Jokowi menegaskan, penataan BUMN di sektor pariwisata adalah keharusan.
Sebab selama ini BUMN banyak memliki anak-cucu usaha yang bergerak di sektor pariwisata dan pendukungnya mulai dari bandara, hotel, kawasan wisata, hingga ke retail souvenir.
Sayangnya, anak-cucu perusahaan pelat merah tersebut malah bergerak sendiri-sendiri dan tidak terkonsolidasi, sehingga kekuatannya lemah dibandingkan swasta.
Oleh sebab itu, dengan dibentuknya Injourney, maka diharapkan dapat memperbesar kekuatan BUMN di sektor pariwisata.
"Jadi kalau kita konsolidasikan dalam holding ini, maka akan menjadi sebuah kekuatan besar. Karena tadi itu, kecil, kecil, kecil, berjalan sendiri-sendiri, tidak terintegrasi, tidak terhubung satu sama yang lain," kata Jokowi.
Sebagai informasi, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung dipimpin oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Anggotanya terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).
Kementerian BUMN pun telah menunjuk Dony Oskaria sebagai Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia sejak Oktober 2021 lalu. Sebelumnya, Dony pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) selama Januari 2020-Agustus 2021.
https://money.kompas.com/read/2022/01/13/191000726/jokowi-luncurkan-injourney-holding-bumn-pariwisata-dan-pendukung