Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Potensi Daun Kelor, Semula untuk Mengusir Hantu Kini Jadi Incaran Pasar Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk pertanian seperti daun kelor, menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan ekspor asal Nusa Tenggara Barat (NTB).

Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendukung pengembangan produk industri daun kelor, dalam memenuhi permintaan dunia yang tinggi dari Indonesia.

Salah satunya industri daun kelor yang dikelola CV Tri Utami Jaya yang memiliki pabrik pengolahan daun kelor berstandar internasional terbesar, pertama dan satu-satunya di NTB.

Saat ini pabrik Tri Utami Jaya memiliki kapasitas produksi 200 ton per hari. Tak hanya itu, produk daun teh kelor keluaran pabriknya juga telah dipasarkan hampir ke 13 negara di Amerika Serikat (AS) maupun Eropa.

Terbaru, Tri Utami Jaya tengah menyiapkan ekspor daun teh kelor ke Madrid.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung penuh dan mengapresiasi capaian Tri Utami Jaya selama ini. Kelor sebagai produk unggulan domestik Indonesia, memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.

"Dengan diolah seperti ini, yang tadinya orang pikir kelor cuma untuk mengusir hantu, tetapi justru naik kelas bahkan disukai masyarakat dunia," ucap Menteri Teten saat melakukan kunjungan sekaligus meninjau langsung pabrik pengolahan daun kelor CV Tri Utami Jaya, di Mataram, dikutip Kompas.com dalam siaran resminya, Jumat (14/1/2022).

Menteri Teten menekankan, produk olahan teh kelor Moringa milik Tri Utami Jaya menjadi salah satu produk unggulan domestik yang perlu didukung di pasar internasional.

Berbicara soal kandungan, teh kelor memiliki protein yang tinggi bahkan 7 kali lipat dibanding daging sapi. Selain itu juga mengandung zat besi yang tinggi hingga 25 kali lipat dari bayam.

"Kandungan ini sangat penting dikonsumsi masyarakat, terutama dalam mengatasi stunting. Di pasar dunia, kelor masuk dalam kategori super food atau wellness product," kata Teten.

" Namun sayangnya di dalam negeri edukasi soal kelor belum tinggi, sehingga literasi juga penting dilakukan, karena ini super food. Bahkan diklaim bisa menggantikan gizi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati," sambung Teten.

Kelor juga mudah ditanam di mana-mana, apalagi dibudidayakan dalam bentuk perkebunan. Namun Menteri Teten menyayangkan potensi ekonomi olahan daun kelor yang sangat besar, belum digarap dengan baik.

"Tri Utami Jaya mampu mencapai pertumbuhan penjualan sekitar 20-30 persen. Bayangkan jika pasar dari dalam negeri dari 270 juta masyarakatnya 1 ons saja bisa digarap, hasilnya luar biasa potensi ekonominya. Kemudian China, negara yang masyarakatnya peminum teh, potensi 1,3 miliar penduduknya kalau digarap untuk daun teh kelor tak kalah menggiurkan. Namun sekarang jumlah itu jika tak digarap menyeluruh, kita belum mampu memenuhi permintaannya," ungkap Menkop UKM.

Dalam membantu pemasaran model bisnis produk unggulan domestik seperti ini, Kemenkop UKM mengajak para pelaku UMKM untuk tergabung dalam platform e-commerce crossborder, serta memanfaatkan jaringan diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh negara.

Untuk diketahui, CV Tri Utami Jaya menjadi salah satu pelaku usaha yang menjadi pemasok produk herbal ke beberapa jaringan apotek PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan beberapa hotel-hotel nasional.

"Kami maklun dengan Smesco untuk bisa menjual produk teh Moringa di Kimia Farma. Di 2022 ini, targetnya kami akan masuk di seluruh apotek jaringan Kimia Farma," jelas Pemilik CV Tri Utami Jaya Nasrin H Muhtar.

Selain itu, Nasrin juga akan menambah sekitar 1.000 hektar lahan lagi untuk penanaman daun kelor. Dari sisi produk, saat ini pihaknya juga tengah mengembangkan produk kecantikan seperti masker dari daun kelor dan produk kecantikan lainnya.

https://money.kompas.com/read/2022/01/14/182000426/potensi-daun-kelor-semula-untuk-mengusir-hantu-kini-jadi-incaran-pasar-dunia

Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke