Dilansir dari ringkasan rancangan pengambilaihan Bank Mayora, bank dengan kode emiten BBNI itu akan mengambilalih Bank Mayora melalui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 1.029.151.550 yang mewakili 59,4 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora.
Selain itu, BNI juga akan mengambilalih 169.078.288 saham Bank Mayora yang dipegang oleh International Finance Coporation (IFC), yakni suatu organisasi internasional yang didirikan berdasarkan anggaran dasar di antara negara-negara anggotanya.
"Yang akan mengakibatkan BNI memegang 1.198.229.838 saham yang mewakili 63,92 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora," tulis dokumen ringkasan rancangan pengambilaihan Bank Mayora, dikutip Senin (24/1/2022).
Langkah BNI mengakuisisi Bank Mayora akan melewati serangkaian proses. Berdasarkan jadwal pekiraan dokumen tersebut, pengambilalihan akan rampung pada Mei 2022.
Setelah proses akuisisi rampung, BNI akan memiliki 63,92 persen saham Bank Mayora, sementara sisanya atau 673.313.152 saham akan dipegang oleh PT Mayora Inti Utama.
"Rencana pengambilalihan Bank Mayora oleh BNI akan didanai melalui pendanaan internal BNI dari dana yang tersimpan sebagai laba ditahan atau kekayaan BNI," tulis dokumen tersebut.
Rencana BNI buat bank digital
Adapun akuisisi dilakukan oleh BNI untuk memperkuat kapabilitas digital perseroan. Bank pelat merah itu berencana untuk mendukung dan memfasilitasi transaksi digital masyarakat, yang belakangan pertumbuhannya semakin cepat.
Oleh karenanya, BNI berencana mencaplok Bank Mayora, dan merubahnya menjadi bank digital, yang nantinya fokus bergerak pada segmen UMKM.
"Bank Mayora akan menghadirkan solusi digital berbasis ekosistem khususnya untuk membantu UKM dalam mengakomodir kebutuhan layanan perbankan dan bisnis UKM," tulis dokumen tersebut.
https://money.kompas.com/read/2022/01/24/063800626/bni-bakal-akuisi-63-9-persen-saham-bank-mayora