Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wamenkeu: Jangan Sampai Pengeluaran Pemerintah Ikut-ikutan Negatif

Suahasil mengatakan, seluruh perdagangan di dunia internasional terhenti karena konsumsi masyarakat dan investasi tumbuh negatif akibat pandemi.

"Siapa yang mesti menjaga pertumbuhan ekonomi? Yang harus menjaga kita yakin betul adalah pengeluaran pemerintah. Maka pengeluaran pemerintah kita genjot tahun 2020, jangan sampai pengeluaran pemerintah ikut-ikutan negatif. Maka pemerintah genjot belanja, meskipun penerimaan pajaknya drop," ujarnya dalam acara Indonesia Economic Outlook HIPMI, Selasa (25/1/2022).

APBN harus mengompensasi laju pertumbuhan ekonomi dengan menggenjot pengeluaran pemerintah. Pengeluaran ini disebar ke berbagai macam sektor, baik berupa belanja kementerian atau lembaga, hingga penanganan pandemi dan pemberian bansos kepada masyarakat.

Meski begitu, Suahasil memproyeksi fenomena naik turunnya kasus varian baru Covid-19 masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di dunia.

"Kalau penularan lagi rendah bukan berarti virusnya akan hilang. Bisa naik lagi. Dan sepertinya dunia kita dan Indonesia akan ada waktu begitu dalam beberapa waktu ke depan," kata Suahasil

Suahasil menuturkan, proyeksi itu didasarkan pada kesimpulan penanganan pandemi selama dua tahun terakhir. Setidaknya, ada dua hal yang bisa diambil kesimpulan yakni kasus Covid-19 yang naik bisa kembali diturunkan dan penurunan kasus Covid-19 bukan berarti virusnya hilang.

Hal ini membuat Indonesia harus selalu siap siaga dan waspada pada lonjakan kasus. Penanganan pandemi harus tetap efektif dan memperhatikan standarisasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita harus siap-siap terus, ini kalau data naik turun naik turun, kalau lagi di atas bisa kita turunkan, kalau di bawah bisa naik lagi. Ini situasi yang kita hadapi terus," beber Suahasil.

Suahasil menuturkan, pengendalian kasus Covid-19 di Tanah Air dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah karantina wilayah secara total ketika vaksin Covid-19 masih dikaji dan diteliti. Cara ini sempat diambil pemerintah pada Maret 2020.

Kemudian cara kedua adalah akselerasi vaksin Covid-19. Pemerintah menargetkan vaksinasi dosis primer atau dosis lengkap selesai pada kuartal II-2022. Adapun vaksinasi booster sudah dimulai pada 12 Januari 2022.

"Waktu belum vaksinasi kita turunkan pakai mobilitas, ada dampak ekonominya. Tapi kalau naik, kita bisa turunkan. Itu data mengatakan begitu. Ketika di bawah bukan berarti virusnya sedang akan hilang, virusnya ada terus. Maka pandeminya kita tangani," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2022/01/25/133555626/wamenkeu-jangan-sampai-pengeluaran-pemerintah-ikut-ikutan-negatif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke