Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PLN Punya Utang Rp 430 Triliun

"Kami memiliki utang yang cukup besar Rp 450 triliun di awal tahun lalu. Kemudian selama setahun kami berhasil mengurangi utang kami sebesar Rp32 triliun. Sehingga interest bearing debt di awal tahun ini (2022) turun dari Rp 450 triliun menjadi Rp 430-an triliun," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1/2022).

Darmawan menyatakan, penurunan jumlah utang itu sekaligus menunjukkan upaya PLN dalam memulihkan kinerja keuangan meski di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Ia bilang, perbaikan itu tak lepas dari langkah PLN melakukan efisiensi operasional dan investasi.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham pun mengarahkan PLN untuk ke depannya mengurangi belanja modal (capital expenditure/capex).

Meski demikian, perusahaan ketenagalistrikan berpelat merah itu, tetap diminta untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang baru. Artinya akan dibutuhkan modal yang besar untuk pengembangannya.

Namun Darmawan memastikan, PLN akan berkolaborasi baik dari sisi kebijakan, teknis, bisnis, dan operasional dengan pihak terkait untuk mendorong keberlanjutan bisnis yang sedang dikerjakan.

"Oleh karena itu tentu saja kami akan menekankan bagaimana PLN bisa kolaborasi, baik secara kebijakan, bisnis, teknis, operasional dan lainnya," kata Darmawan.


6 program fokus utama PLN

Ia menjelaskan, secara keseluruhan ada enam program yang akan menjadi fokus utama PLN di sepanjang 2022. Terdiri dari melanjutkan efisiensi operasi dan investasi, serta melakukan perbaikan revenue model dan meningkatkan electrifying lifestyle.

Kemudian mengembangkan environmental, social & governance (ESG) dan transisi energi, menata struktur korporasi dan unlock value portofolio bisnis, meningkatkan penjualan kWh dan beyond kWh, serta mengembangkan digitalisasi dan sistem manajemen untuk akselerasi transformasi.

"Jadi (dengan sistem digitalisasi) bisnis yang kompleks dan berbelit-belit yang bikin ekosistem tidak berjalan dengan baik, itu kita bongkar, kita ringkas," kata dia.

"Kami juga membangun sistem manajemen untuk mengakselerasi transformasi. Jadi di sini bukan hanya sistem teknologi dan digitalnya, tetapi juga human resource-nya, bisnis prosesnya, kulturnya kita ubah," pungkas Darmawan.

https://money.kompas.com/read/2022/01/26/152548826/pln-punya-utang-rp-430-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke