Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Outlook Keuangan Keluarga Syariah 2022

Namun dengan berkaca pada pengalaman tersebut, kita dapat mengambil pelajaran untuk terus berikhtiar, berhati-hati, optimis, serta terus percaya bahwa sukses pada masa mendatang juga diiringi dengan segala resiko ketidakpastian, sebagaimana firman Allah SWT:

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, 'Kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al-Baqarah (2): 214)

Tentu saja kita harus yakin bahwa cobaan apapun yang disampaikan kepada kita senantiasa dalam batas kemampuan kita (QS Al-Baqarah (2): 286).

Salah satu jalan keluarnya adalah melalui ikhtiar sabar dan shalat (QS Al-Baqarah (2): 153) dan selalu bermunajat kepada Allah SWT dengan keyakinan bahwa yang kita minta akan dikabulkan (QS Al-Mu’min (40): 60).

Untuk menghadapi situasi keuangan di tahun 2022, ada beberapa tips yang ingin kami sampaikan kepada para keluarga Indonesia, yaitu:

1. Para keluarga Muslim seharusnya membuat perencanaan yang lebih baik lagi, perencanaan yang sesuai dengan koridor syariah, menghijrahkan semua elemen keuangan keluarga kepada instrumen yang comply dengan prinsip syariah.

Buat perencanaan yang terstruktur rapi, tertulis jelas, dan disepakati oleh semua anggota keluarga, khususnya suami dan istri. Semakin terbukanya pengaturan keuangan keluarga, semakin terjalin keharmonisan keluarga, serta makin siap menghadapi situasi tak menentu di masa yang akan datang.

2. Keadaan ekonomi Indonesia secara keseluruhan diprediksi akan tumbuh positif dengan semakin gencarnya vaksinasi dan penanganan Covid-19. Hal ini terlihat pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), meski pada kuartal pertama 2022 turun 0,74 persen dari tahun sebelumnya, pertumbuhan PDB terus menunjukkan kenaikan di dua kuartal berikutnya dengan pertumbuhan 7,07 persen pada kuartal kedua dan 3,51 persen pada kuartal ketiga.

Pertumbuhan ini didominasi pertumbuhan pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,81 persen dan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mulai kembali menggeliat sebesar 22,23 persen.

3. Dengan sinyal makro yang semakin baik tersebut, perlu penggalian potensi sumber dana keluarga dari berbagai jenis peluang bisnis rumahan misalnya bisnis kuliner daring, konsultasi daring, atau kelas privat daring.

Dari sisi peluang bisnis syariah, dengan adanya promosi sektor industri halal maka sektor-sektor selain keuangan syariah dapat menjadi pilihan misalnya makanan dan minuman tersertifikasi halal, pakaian Muslim, kosmetik dan farmasi tersertifikasi halal, dan tentu saja pariwisata ramah Muslim/halal.

Keuangan syariah termasuk FinTech syariah sendiri sudah mendapatkan momentumnya yang gerakannya langsung dipimpin oleh Presiden melalui KNEKS guna membawa Indonesia menjadi kiblat ekonomi dan keuangan syariah dunia pada tahun 2024.

4. Meski pandemi Covid-19 masih belum usai, pemulihan ekonomi dan sosial pada tahun 2021 perlahan kembali memulihkan semangat bagi pengembangan bagi ekonomi syariah.

Dengan semakin maraknya transaksi elektronik, Bank Indonesia per Agustus 2021 mencatatkan kenaikan transaksi e-commerce industri halal mencapai 20 persen year on year (yoy).

Selain itu, untuk mendorong industri halal, direncanakan akan ada 11 Kawasan Industri Halal (KIH) yang sedang persiapan. Pemerintah juga mempersiapkan insentif untuk menjaring investor dalam pengembangan KIH. Sebagai bentuk penguatan system, pemerintah juga sudah menetapkan tarif 0 persen untuk sertifikasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai bentuk penguatan sistem.

Sementara dari sektor industri keuangan syariah, tercatat pembiayaan dan aset dana pihak ketiga serta fundamental pasar modal syariah dan industri keuangan nonbank yang terjaga baik, dengan pertumbuhan aset syariah naik 13 persen yoy, dengan nilai yang mencapai Rp 1.900 triliun per September 2021.

Nilai sukuk pemerintah juga tercatat sebagai green sukuk terbesar di dunia, dana green sukuk digunakan sebagai pendukung pembangunan peduli lingkungan. Hal itu menandakan manfaat besar terhadap proyeksi aset berbasis syariah.

5. Dari sisi filantropi, penghimpunan zakat dan wakaf terus meningkat menjadi Rp 17,3 triliun pada 2021, naik dari tahun sebelumnya Rp 12,6 triliun dan jauh dari tahun 2016 yang hanya Rp 5 triliun.

Selama dua tahun pandemi, pengumpulan zakat saat bulan Ramadhan menunjukan kenaikan, 20-40 persen di masing-masing lembaga zakat skala nasional. Capaian ekonomi dan keuangan syariah ini tidak lepas dari penguatan ekosistem pendukung, utamanya terkait literasi yang terlihat pada hasil survei BI menunjukkan literasi ekonomi dan keuangan syariah nasional naik menjadi 20,1 persen di 2021, dari sebelumnya 16,3 persen.

6. Meski optimisme di pasar keuangan cukup tinggi, terutama dengan sudah adanya vaksin, namun sikap hati-hati haruslah dipertahankan. Investasi harus tetap dilakukan dengan mengedepankan rasionalitas dan analisis fundamental yang baik.

Selain itu horizon investasi sebaiknya juga bersifat jangka panjang, atau menengah, khususnya ketika masuk ke saham atau logam mulia. Jangan tergoda dengan dinamika pasar yang masih akan sangat fluktuatif di tahun 2022. Dan yang paling penting, selalu sesuaikan investasi kita dengan tujuan keuangan seluruh anggota keluarga.

7. Meski sempat mencapai puncak kasus Covid-19 pada bulan Juli 2021, kasus covid perlahan terus menunjukan penurunan. Hingga dikeluarkannya Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), atau yang disebut dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri mengenai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah level satu sampai dengan tiga, membuka kesempatan bagi satuan pendidikan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan izin dari pemerintah daerah.

Dari 514 kabupaten/kota, 471 daerah di antaranya berada di wilayah PPKM level 1-3. Jika dihitung dari jumlah sekolah sebanyak 540 ribu sekolah, 91 persen di antaranya diperbolehkan melakukan PTM terbatas.

Selain itu, vaksinasi guru, tenaga pengajar, murid dan orang tua murid juga digalangkan di tiap sekolah guna mendukung keamanan terlaksanannya PTM terbatas ini. Namun protokol Kesehatan tetap harus dipatuhi, karena menurut Kompas 26 Januari 2022, jumlah orang yang terpapar Covid-19 baik variant Omicron atau lainnya bertambah 7.010, sehingga jumlah kasus mencapai 4.301.193.

Literasi dan edukasi keuangan keluarga syariah secara daring terus mendapatkan kesempatan dengan bantuan teknologi yang makin mudah diakses.

Sebagai penutup, mari kuatkan azam kita untuk terus menjalankan hidup kita sebagai Muslim sesuai dengan tuntutan Al-Qur’an dan Sunnah. Wallahu a'lam bis-shawaab. Salam Sakinah!

https://money.kompas.com/read/2022/01/27/163900826/outlook-keuangan-keluarga-syariah-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke